Kasus pembunuhan dan perkosaan terhadap Vina, gadis 16 tahun bersama kekasihnya Eki di jembatan layang kecamatan Talun Cirebon sempat viral pada tahun 2016 lalu di Cirebon. Pelakunya berjumlah 11 orang yang delapan di antaranya sudah menjalani hukuman dan tiga lainnya masih buron hingga saat ini.
Seperti diketahui, kasus Vina terjadi pada tanggal 27 Agustus 2016 dini hari di jalan perjuangan depan SMP 11 Kalitanjung, Cirebon. Vina dan kekasihnya Eki tewas dikeroyok oleh anggota geng motor yang berjumlah 11 orang bahkan Vina sempat diperkosa secara keji sebelum akhirnya dibunuh. Jasad sepasang kekasih itu ditemukan keesokan harinya.
Tujuh orang pelaku sudah dihukum seumur hidup dan satu orang lagi dihukum delapan tahun penjara karena masih di bawah umur pada waktu kejadian. Namun tiga lainnya yang justru merupakan otak atau dalang dari kejadian tersebut anehnya hingga saat ini masih buron.
Berikut tiga orang pelaku pembunuh Vina yang masih buron:
1. Pegi alias Perong
Usia: 22 tahun (2016), 30 tahun (2024)
Jenis kelamin: laki-laki
Kewarganegaraan: Indonesia
Tempat tinggal terakhir Desa Banjarwangun, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon
Ciri-ciri khusus: tinggi 160 cm, badan kecil, rambut keriting dan kulit sawo matang.
2. Andi
Usia: 23 tahun (2016), 31 tahun (2024)
Jenis kelamin: laki-laki
Kewarganegaraan: Indonesia
Tempat tinggal terakhir Desa Banjarwangun, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon
Ciri-ciri khusus: tinggi 165 cm, badan kecil, rambut lurus, dan kulit hitam.
3. Dani
Usia: 20 tahun (2016), 28 tahun (2024)
Jenis kelamin: laki-laki
Kewarganegaraan: Indonesia
Tempat tinggal terakhir Desa Banjarwangun, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon
Ciri-ciri khusus: tinggi 170 cm, badan sedang, rambut keriting dan kulit sawo matang.
Motif pembunuhan diduga karena cinta Pegi yang terus menerus ditolak oleh Vina. Para pelaku lantas menyusun rencana untuk menyakiti Vina dan terlaksanalah hal tersebut pada malam Minggu, 26 Agustus 2016.
Delapan tahun berlalu, kisah Vina diangkat ke layar kaca dengan dibidani oleh Dheeraj Kalwani sebagai produser dan Anggi Umbara sebagai sutradara di bawah naungan Dee Company sebagai rumah produksi. Genre yang dipilih adalah horor, dan Nayla Denny terpilih untuk memerankan Vina.
Ini alasan keluarga memberi izin untuk difilmkan
Pihak keluarga sempat keberatan kasus Vina difilmkan karena tak ingin membuka luka lama, tetapi setelah dilakukan rembukan oleh keluarga besar, keluarga akhirnya mengizinkan dengan harapan bahwa tiga orang pelaku yang hingga kini masih buron bisa segera ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Proses syuting sendiri bukan berlangsung tanpa kendala. Keluarga Vina tempat didatangi oleh dua orang misterius. Mereka memberi peringatan kenapa harus difilmkan, harusnya jangan. Marlina (33), kakak perempuan Vina menjawab, “Ini urusan keluarga saya, yang berhak mau dibikin film atau tidak. Saya siap terima risikonya,” katanya.
Begitu juga dengan lokasi syuting yang sempat didatangi oleh oknum polisi yang mengintervensi dan meminta proses syuting dihentikan. Andi Umbara mengungkapkan bahwa pada hari kelima syuting di Cirebon di jalan raya, mereka menutup setengah jalan. Tiba-tiba mereka didatangi oknum polisi yang menghentikan syuting dan meminta skenario.
Anggy Umbara dan timnya memilih untuk bertindak cepat dengan menyelamatkan data hasil syuting yang sudah dilakukan karena takut data tersebut akan dirampas, yang dapat membuat usaha mereka dalam proses syuting menjadi sia-sia. Setelah kejadian tersebut, Anggy Umbara dan timnya kemudian mencari hubungan pertemanan yang memiliki kedekatan dengan aparat kepolisian untuk melaporkan masalah tersebut.
“Kita coba cari beberapa koneksi yang dekat dengan kepolisian, dengan Kapolres yang kita kenal. Setelah komunikasi (dengan pihak kepolisian), orang-orang itu tiba-tiba hilang. Kayaknya ada pihak yang nggak suka mungkin pada film ini,” kata Anggy Umbara.
“Dari sejak syuting di alun-alun saja berisik sekali dikelilingi sama banyak motor. Nggak tahu itu geng motor atau apa, tapi mengelilingi lokasi syuting kita. Kita harus tunggu mereka (pergi lalu lanjut syuting),” katanya.
Perjuangan para pemain dan kru film tidak sia-sia, terbukti sejak 6 hari rilis film “Vina Sebelum 7 Hari” sudah ditonton oleh 2,5 juta penonton. Informasi itu diumumkan oleh Dee Company melalui akun Instagram mereka.