By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Sign In
BizlawBizlawBizlaw
Notification Show More
Font ResizerAa
  • News
    • Nasional
    • Peristiwa
  • Ototekno
    • Kendaraan Listrik
    • Gadget
  • Gaya Hidup
    • Beauty
  • Showbiz
  • Olahraga
  • My Bookmarks
Reading: Galodo Kembali Menyerang Sumbar, Begini Pernyataan BNPB
Share
Font ResizerAa
BizlawBizlaw
Search
  • News
    • Nasional
    • Peristiwa
  • Ototekno
    • Kendaraan Listrik
    • Gadget
  • Gaya Hidup
    • Beauty
  • Showbiz
  • Olahraga
  • My Bookmarks
Masuk Sign In
Follow US
Bizlaw > Nasional > Peristiwa > Galodo Kembali Menyerang Sumbar, Begini Pernyataan BNPB
NasionalNewsOlahragaPeristiwa

Galodo Kembali Menyerang Sumbar, Begini Pernyataan BNPB

Dina Ivandrea
Last updated: May 15, 2024 10:58 am
Dina Ivandrea Published May 15, 2024
Share
SHARE

Bencana alam “Galodo” kembali terjadi di Sumatera Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024 dan Minggu, 12 Mei 2024. Galodo adalah istilah yang sering dipakai oleh warga Sumbar untuk bencana banjir bandang atau banjir lahar dingin Gunung Marapi di Agam. Menurut cerita turun temurun, galodo adalah suara gemuruh yang datang dari kedalaman alam saat banjir bandang mengancam.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita menjelaskan bahwa galodo terjadi karena akumulasi air selama hujan yang tertahan di bagian hulu sungai yang biasanya disebabkan oleh runtuhan batuan, endapan longsor yang menahan aliran hujan. Sehingga air yang tertahan mengakibatkan desakan atau dorongan yang menjebolkan timbunan endapan sebelumnya.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjelaskan bahwa setidaknya ada 5 daerah terdampak banjir, yakni Tanah Datar, Agam, Kota Padang Panjang, Kota Padang dan kabupaten Padang Pariaman, dengan korban jiwa mencapai 50 orang (Agam 20, Padang Panjang 2, Tanah datar 19, Padang Pariaman 8, Kota Padang 1), 27 orang hilang dan masih dalam pencarian, 37 korban luka-luka, dan sebanyak 3.396 jiwa mengungsi ke posko terdekat. Jumlah korban kemungkinan masih akan terus bertambah sesuai dengan temuan dan laporan di lapangan.

More Read

Indofarma Alami Fraud Akibat Terjerat Pinjol, Capai Kerugian Hingga 1,26 Miliar

Pemerintah pusat, pemerintah provinsi/kabupaten/kota dan TNI Polri sepakat untuk mendapatkan masa tanggap darurat untuk bencana ini memastikan bahwa kebutuhan dasar mereka terpenuhi. Suharyanto mengatakan secara simbolis pemerintah juga sudah memberikan bantuan berupa dana dan juga kebutuhan sehari-hari yang akan terus dievaluasi sesuai dengan data di lapangan.

Lebih lanjut Suharyanto menegaskan bahwa tahap transisi dan rehabilitasi rekonstruksi juga akan bersamaan dilakukan untuk melihat hal-hal yang perlu segera pulih dan kembali normal, terutama jalur transportasi, juga rencana normalisasi sungai untuk mengantisipasi datangnya bencana di kemudian hari.

Hingga saat ini BNPB masih fokus dalam upaya pencarian korban hilang dengan menggunakan alat-alat berat karena evakuasi terkendala oleh akses yang terputus karena tertutup oleh lumpur dan bebatuan. BNPB akan menanggung biaya sewa alat-alat berat hingga 6×24 jam sesuai dengan “golden time” yang ditetapkan oleh Basarnas, tetapi apabila pihak ahli waris masih menginginkan adanya pencarian, maka Basarnas akan melanjutkan pencarian.

More Read

Indofarma Alami Fraud Akibat Terjerat Pinjol, Capai Kerugian Hingga 1,26 Miliar

Kapusdatin dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan BNPB mendevel 1 unit heli untuk kebutuhan evakuasi dan juga untuk mendistribusi logistik di daerah-daerah terdampak bencana.

Menurut Abdul Muhari, titik-titik daerah terdampak ini semuanya ada di jalur lahar hujan Marapi. Pertanyaannya, apakah peta kawasan rawan bencana Marapi ini sudah dipahami oleh Pemerintah Daerah? Kalau sudah, apakah sudah diimplementasikan dalam upaya kesiapsiagaan?

Sebagai contoh, pasca Marapi erupsi akhir tahun lalu, ada 21 pendaki yang kemudian juga menjadi korban meninggal dunia yang ternyata tidak mengetahui bahwa ada jarak radius 3 kilometer yang tidak boleh dilalui. Ketika itu dilanggar, maka kita tidak tahu Merapi erupsi, dan akan sangat sulit untuk menyelamatkan diri pada saat kondisi sudah di puncak.

Menurut catatan BNPB, dalam 2 bulan terakhir ada 3 kali lahar dingin, sementara di peta kawasan rawan bencana sangat banyak saat ini yang kemudian ada pemukiman masyarakat. Itu yang menjadi salah satu poin evaluasi BNPB, apakah kedepannya warga bersedia untuk direlokasi atau harus ada solusi lain yang diupayakan. Sementara itu hingga berita ini diturunkan, warga masih dalam keadaan panik karena adanya kabar banjir lahar dingin susulan. Mereka berbondong-bondong menyelamatkan barang dan juga harta benda mereka.

TAGGED:banjir bandang sumbarGalodoGalodo sumbar
Share This Article
Facebook Twitter Email Print
Previous Article bansos cair Per hari ini Cair Bansos Reguler dan Non Reguler,Cek apakah kamu salah satu penerima bantuan
Next Article Kasus Vina Menolak Lupa, Kasus Vina Kembali Naik ke Permukaan Setelah Diangkat ke Layar Lebar
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

You must be logged in to post a comment.

Kamu Pasti Suka

Rupiah Terjun Bebas, Presiden Joko Widodo Panggil 5 Pejabat Penting, Dari Sri Mulyani Hingga Gubernur BI

June 20, 2024
Show More
BizlawBizlaw
Contact | About Us | Privacy  © Bizlaw News. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Register Lost your password?