Benjamin Netanyahu, selaku Perdana Menteri Israel, tegaskan perang tetap berlanjut hingga semua tujuannya tercapai. Hal ini disampaikan tepat di kantor Perdana Menteri Israel, pada Jumat (31/05).
Pernyataan tersebut muncul usai Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengusulkan untuk gencatan senjata yang menurutnya telah disetujui oleh Israel. Kemudian menegaskan kelompok Hamas Palestina harus menerimanya.
Menurut kantor Netanyahu mengungkapkan, “Perang akan tetap berlanjut hingga tercapai semua tujuannya, termasuk kembalinya sandera Kami serta penghapusan pemerintahan dan kemampuan militer Hamas.”
Akan tetapi, kantor Perdana Menteri Israel juga menambahkan jika Netanyahu sudah memberii wewenang untuk tim perunding Israel agar “Menggambarkan garis besar untuk dapat mencapai tujuan tersebut, mengenai pembebasan sandera.”
“Adapun garis besar Israel ini, termasuk transisi yang bersyarat setiap tahapnya, sehingga memungkinkan Israel menjaga semua prinsip tersebut,” ujar pernyataan tersebut.
Pasalnya, usulan tersebut telah diumumkan Biden, meliputi tiga tahap, pertama melakukan gencatan senjata, melakukan penarikan terhadap pasukan Israel di wilayah berpenduduk yang ada Gaza, serta melakukan pertukaran tahanan.
Untuk diketahui, Israel sudah menewaskan hingga 36.000 lebih warga Palestina di jalur Gaza dari sejak serangan yang terjadi pada bulan Oktober 2023 di lintas batas. Serangan tersebut telah merenggut nyawa setidaknya 1.200 orang dengan 240 orang sandera.
Sebagai bagian gencatan senjata dalam waktu singkat di bulan November, ada 105 tawanan yang dibebaskan dengan syarat meminta 240 tahanan warga Palestina sebagai imbalan.
Sementara itu, yang masih ditawan masih ada 125 orang, sebagian besar tawanan tewas akibat Israel meluncurkan serangan udara.
Mediasi secara tidak langsung yang dilakukan antara Hamas dan Israel melalui Mesir, AS dan Qatar, bisa dibilang gagal untuk mendapatkan kesepakatan terkait gencatan senjata.
Israel Menawarkan Proposal Tiga Tahap Kepasa Hamas
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengungkapkan bahwa Israel menawarkan sebuah proposal yang berisi 3 tahap kepada Hamas agar kesepakatan tentang gencatan senjata secara permanen dapat tercapai. Selain itu, hal tersebut juga bisa membebaskan seluruh sandera akibat konflik Gaza.
“Israel menawarkan proposal secara komprehensif kepada Hamas, ini merupakan peta jalan untuk mencapai gencatan senjata dan pembebasan seluruh sandera akibat konflik,” jelas Biden dalam konferensi pers, pada Jumat (31/05).
“Proposal tersebut telah disampaikan kepada Hamas oleh pihak Qatar, yang berisi tiga tahap,” tambahnya.
Selain itu, Biden juga menjelaskan bahwa tahap pertama berlangsung dalam kurun waktu enam pekan. Ini meliputi gencatan senjata untuk sementara waktu, dan penarikan pasukan Israel di seluruh kawasan berpenduduk Gaza, hingga pembebasan para sandera Israel dan Palestina.
Selanjutnya tahap yang kedua, lanjut Biden, berisi perundingan agar semua permusuhan pada konflik tersebut berakhir secara permanen. Termasuk pembebasan seluruh sandera tersisa serta penarikan pasukan Israel penuh dari Gaza apabila Hamas memenuhi jaminan keamanan terhadap Israel.
Sementara tahapan ketiga yaitu rencana rekonstruksi di Gaza besar-besaran, tambah biden, yang meliputi bantuan mitra internasional.
Dalam hal ini, Amerika Serikat, Qatar dan Mesir memiliki peran penting untuk menjaga agar inisiatif tersebut tetap ada, ungkap Biden.
Menurut pemberitaan, Amerika Serikat telah menjelaskan akan bekerja sama dengan para mitra internasional dengan tujuan membangun kembali sekolah, rumah sakit dan rumah yang telah hancur selama konflik peperangan di Gaza. Hal ini tentu saja akan berlangsung jika sudah tercapai gencatan senjata antara kedua belah pihak.
“Amerika Serikat bekerja dengan mitra untuk membangun sekolah, rumah sakit dan rumah warga Palestina kembali di Gaza yang hancur akibat konflik,”tambah Biden.