Bizlaw.id – Ali Samata (65) selaku saksi mata menjelaskan jika salah satu dari tiga korban yang meninggal dunia pada insiden jatuhnya pesawat latih pesawat latih sempat hidup dan meminta tolong.
Kejadian langka ini tentunya sangatlah jarang terjadi. Sebelum meninggal dunia, Korban dari kecelakaan ini sempat berteriak untuk meminta pertolongan kepada orang-orang yang berada di lokasi kejadian.
“Ada korban satu udah terpental. Saya cek lagi ke dalam (pesawat) ada dua orang, yang satu (orang) sempat minta tolong,” terang Ali Samata dikutip dari berbagai sumber, Senin (21 Mei 2024).
Kejadian naas pesawat latih jenis Tecnam P2006T yang jatuh di tepi lapangan Sunburst, Jalan BSD Grand Boulevard, Serpong, Tangerang Selatan, Banten terjadi pada Minggu (19/5/2024) siang hari.
“Ya (satu orang masih sempat hidup), dia sempat minta tolong. Bilang minta tolong,” ucapnya kemudian.
Salah satu korban dari insiden ini terlempar hingga 3 meter ketika pesawat tersebut terjatuh kemudian menghantam tanah.
“Ya perkiraan terlempar tiga meter dengan keadaan luka-luka,” kata Ali Samata kemudian.
Ali Samata menjelaskan jika korban tersebut mengalami luka di bagian kepala dan bagian kaki.
Tiga awak pesawat yang tewas atau meninggal dunia diketahui bernama Pulu Darmawan (sebagai pilot), Suanda (kopilot), dan Farid Ahmad (engineer).
Diketahui jika pesawat tersebut menempuh perjalanan dari Tanjung Lesung-Pondok Cabe kemudian pada pukul 13.43 WIB, pesawat berkelir putih dengan kode PK-IFP yang dimiliki oleh perkumpulan penerbang Indonesia bernama Indonesia Flying Club (IFC) tersebut mengalami hilang kontak dan jatuh.
Sebelumnya ketiga jenazah korban dari pesawat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, untuk dilakukan otopsi.
Sementara itu, untuk bangkai pesawat telah selesai dilakukan evakuasi oleh petugas dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), TNI, dan Polri yaitu di pukul 21.10 WIB.
Demikian yang bisa kami sampaikan terkait berita kecelakaan pesawat yang terjadi.***