Bantu atasi krisis kemanusiaan di Jalur Gaza, China sumbang dana Rp1,1 triliun atau CNY500 juta. Pasalnya, bantuan ini juga untuk kebutuhan rekonstruksi yang akan dilakukan di jalur Gaza, Palestina.
Hal tersebut langsung diungkapkan oleh Jinping, selaku Presiden China Xi Jinping mengungkapkan bahwa China akan mengucurkan dana bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Gaza dan untuk rekonstruksi pasca terjadinya konflik sejumlah 500 juta yuan atau mencapai Rp1,18 triliun.
“Bukan hanya bantuan kemanusiaan senilai 100 juta yuan, sebelumnya China memberikant ambahan bantuan senilai 500 juta yuan untuk meringankan terjadinya krisis kemanusiaan yang ada di jalur Gaza sekaligus mendukung proses rekonstruksi Gaza pasca konflik,” ujar Xi Jinping pada Kamis (30/5).
Pernyataan dari Xi Jinping tersebut diungkapkan melalui momen Forum Kerja Sama antara China dan Negara Arab. Di acara tersebut, Xi menjamu beberaapa pimpinan negara termasuk anggota dari Liga Arab, seperti Bahrain, Tunisia, Mesir dan Uni Emirat Arab (UEA).
Xi Jinping Ungkapkan Prospek Pembangunan di Timur Tengah
Xi Jinping juga mengungkapkan bahwa Timur Tengah adalah negara dengan prospek pembangunan luas, hanya saja perang terus berlangsung di sana. Konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel sejak bulan Oktober lalu, masih berlangsung bahkan meningkat drastis. Hal ini tentu saja memberikan penderitaan luar biasa kepada masyarakat.
“Perang harus dihentikan dan tidak selamanya terus berlanjut, tidak selamanya membiarkan ketidakadilan. Solusi antar dua negara ini harus diselesaikan,” ujar Xi Jinping.
Selama ini, China sendiri telah mendukung adanya solusi bagi kedua negara agar segera mengakhiri konflik yang terjadi. Beijing sebelumnya telah mendamaikan Arab Saudi dan Iran yang telah berselisih terkait wilayah Timur Tengah.
Lebih lanjut, Jinping menjelaskan bahwa China mendukung negara Palestina agar merdeka dengan kedaulatan penuh sesuai perbatasan pada tahun 1967 lalu dan ibu kotanya berada di Yerusalem Timur.
“China telah mendukung Palestina secara penuh di PBB, mendukung adanya konferensi perdamaian di kancah internasional secara lebih efektif dan luas,” lanjutnya.
China juga turut memberikan sumbangan sebanyak $3 juta atau mencapai Rp48 miliar untuk para pengungsi yang ada di Timur Tengah melalui PBB.
Kondisi Gaza yang Semakin Memprihatinkan
Saat ini kondisi Gaza semakin memprihatinkan, lantaran Israel kembali menyerang kamb di bagian Timur Laut Rafah pada Minggu (26/5). Akibat serangan ini, ada 40 lebih orang tewas dengan puluhan korban lainnya mengalami luka-luka, terutama pada anak-anak.
Benjamin Netanyahu, selaku Perdana Menteri Israel mengklaim jika serangan udara yang dilemparkan kepada pengungsi di Rafah sebagai sebuah insiden tragis. Ia juga menambahkan untuk melakukan penyelidikan.
Setelah itu, tentara israel sendiri mengklaim sudah mendapat kendali penuh terhadap Koridor Philadelphia, sebagai zona penyangga untuk demiliterisasi dengan luas membentang perbatasan Mesir dan Jalur Gaza.