Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Indonesia dalam posisi mengecam keras agresi militer serta eskalasi kekerasan Israel ke Rafah, Palestina, dalam beberapa hari terakhir.
Hal itu Jokowi sampaikan saat memberikan keterangan pers dalam rangkaian kunjungan kerja yang dilakukan di Kota Dumai, Riau, Sabtu (1/6).
“Meskipun sudah berkali-kali saya sampaikan, tapi saya ingin mengulang lagi bahwa Indonesia mengecam keras serangan Israel ke Rafah,” kata Jokowi dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Sabtu (1/6).
Tak hanya itu, Jokowi juga meminta agar Israel wajib mematuhi hukum internasional. Salah satunya yang terpenting adalah instruksi dari Mahkamah Internasional untuk menghentikan agresi mereka terhadap Palestina yang semakin membabi buta.
“Israel mestinya memiliki kewajiban untuk menaati Mahkamah Internasional, termasuk penghentian ofensif serangan ke Palestina,” lanjut Jokowi.
Jokowi menyampaikan kecaman yang disampaikannya itu menunjukkan sikap tegas Indonesia terhadap pelanggaran hak asasi manusia dan hukum internasional. Indonesia menurutnya juga dalam posisi mendukung perdamaian dan kestabilan kondisi di Timur Tengah.
Presiden Jokowi dalam peringatan Hari Lahir Pancasila di Kompleks Pertamina Hulu Rokan, Dumai, Riau, Sabtu (1/6) sebelumnya juga sempat menyerukan kemerdekaan bagi rakyat Palestina.
Jokowi mengatakan Indonesia saat ini memang tetap teguh terhadap politik bebas aktif yang dipilih sedadi dulu. Namun di sisi lain, Indonesia menururnya juga dalam posisi untuk memperjuangkan kemerdekaan seluruh bangsa di dunia, tak terkecuali Palestina.
“Indonesia konsisten dengan politik bebas aktif, memperjuangkan kemerdekaan semua bangsa, termasuk kemerdekaan bangsa Palestina dan memperjuangkan perdamaian dunia,” ujar kepala negara itu.
Jokowi pun memamerkan selama ini Indonesia telah berhasil aktif dalam berbagai kegiatan internasional, mulai dari menjadi pemimpin Presidensi G20 2022, menjadi Ketua ASEAN 2023, dan aktif di berbagai ajang dan acara internasional.
Prabowo Sebut RI Siap Kirim Pasukan ke Gaza
Terpisah, Presiden RI Terpilih Prabowo Subianto sekaligus Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju berkomitmen untuk Indonesia mengirim pasukan penjaga perdamaian di Gaza apabila diperlukan.
Hal itu ia sampaikan kala menghadiri acara Opening Reception IISS Shangri-La Dialogue Edisi ke-21 yang digelar di Hotel Shangri-La, Singapura, Jumat (1/6).
“Jika diperlukan dan diminta oleh PBB, kami siap menyumbangkan pasukan penjaga perdamaian yang signifikan untuk memelihara dan memantau prospek gencatan senjata ini serta memberikan perlindungan dan keamanan kepada semua pihak,” kata Prabowo dilansir Reuters.
Prabowo mengatakan Presiden Jokowi telah memberikan perintah dan arahan kepadanya untuk mengumumkan bahwa Indonesia juga siap mengevakuasi, menerima dan merawat hingga seribu pasien di Gaza.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga meminta agar dilakukan penyelidikan komprehensif atas bencana kemanusiaan di Rafah khususnya.
“Dan itu berarti bukan hanya hak Israel untuk hidup, tapi juga hak rakyat Palestina untuk memiliki tanah airnya sendiri, negaranya sendiri, dan hidup dalam damai,” ujar Ketua Umum Partai Gerindra itu.
ICJ Perintahkan Israel Berhenti
Mahkamah Internasional atau International Court of Justice (ICJ) pada Jumat (24/5) lalu telah memberikan instruksi kepada Israel untuk menghentikan serangan mereka di Rafah.
Dalam putusannya sebagaimana dikutip dari situs resminya, ICJ memerintahkan Israel untuk segera menghentikan serangan militer mereka.
ICJ juga memerintahkan Negeri Zionis itu untuk menjamin keamanan perbatasan Rafah dengan harapan bantuan kemanusiaan yang dikirimkan dari berbagai macam negara dan organisasi mampu sampai kepada warga sipil tanpa hambatan.
Namun demikian, perintah ICJ itu nyatanya tidak lantas menyerukan Israel untuk melakukan gencatan senjata. Meski Afrika Selatan sudah menyerukan kepasa ICJ untuk meminta gencatan senjata terhadap Israel mengingat banyaknya warga sipil yang menjadi korban jiwa, terutama perempuan dan anak-anak.