Media sosial tengah digemparkan oleh gambar “All Eyes on Rafah”, sebuah seruan untuk memperhatikan serangan Israel terhadap Palestina.
Ungkapan itu sekaligus menjadi dukungan publik pada warga di Rafah, Palestina, yang menjadi korban pengeboman tentara Israel.
Gambar tersebut sudah tersebar melalui media sosial, terutama X (Twitter) dan Instagram oleh jutaan pengguna. Beberapa selebriti, influencer dan atlet papan atas global turut menyerukan dukungan terhadap Palestina. Mulai dari Ariana Grande, Dua Lipa, Mark Ruffalo, Kehlani, Priyanka Chopra, hingga William Saliba.
Beberapa selebriti Indonesia seperti Rizky Nazar, Zaskia Sungkar, Acha Septriasa, dan Arbani Yasiz turut menyuarakan untuk mengecam aksi militer Israel di Rafah itu.
Dikutip NBC News, gambar yang menyuarakan dunia agar memberi dukungan untuk warga Palestina di Gaza tercatat sudah dibagikan sebanyak 37 juta kali dalam 24 jam. Ini menjadi wujud dukungan dari netizen di seluruh dunia setelah serangan Israel semenjak Oktober 2023.
Sekilas info, Rafah menjadi satu-satunya area saluran bantuan bagi warga Gaza, Palestina. Kota tersebut sekaligus menjadi tempat pengungsian warga Palestina.
Mengenal All Eyes of Rafah
Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, All Eyes on Rafah berarti “semua mata tertuju pada Rafah”. Ungkapan ini sekaligus menjadi seruan untuk masyarakat dunia agar memperhatikan serangan Israel terhadap Rafah.
Ungkapan ini menjadi trending setelah Israel membombardir Rafah pada Minggu, 26 Mei 2024 dan menewaskan sebanyak 45 warga sipil, 12 di antaranya perempuan, delapan anak-anak, dan tiga lansia.
Sementara itu, ungkapan All Eyes on Rafah pertama kali muncul pada Februari lalu oleh Rick Peeperkorn, Direktur Kantor Wilayah Pendudukan Palestina di Organisasi Kesehatan Dunia. Ia menyuarakan ungkapan itu beberapa hari setelah Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, memerintahkan untuk melakukan evakuasi.
Tujuan dari ungkapan ini sebagai permintaan agar tidak berpaling dari apa yang sedang terjadi di Rafah, di mana sebanyak 1,4 juta orang mengungsi saat Israel terus melanjutkan serangan.
Benjamin Netanyahu Klaim Serangan Israel ke Rafah Merupakan Kesalahan Tragis
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah membuka suara tentang serangan udara di kota Rafah, Gaza, Palestina. Ia mengklaim tragedi mematikan itu merupakan kesalahan tragis.
Netanyahu sama sekali tidak menyebut seperti apa kesalahan tragis tersebut. Israel Defense Forces (IDF) awalnya mengklaim mereka sudah melakukan serangan udara presisi yang menargetkan Hamas.
“Tadi malam adalah kesalahan tragis walau kami sudah berusaha semaksimal mungkin agar tidak menyakiti warga sipil. Kami sedang menginvestigasi insiden tersebut,” kata Netanyahu saat pidatonya di Parlemen Israel dilansir dari Associated Press.
Perdana Menteri Israel itu juga mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki insiden mematikan tersebut.
Aksi Israel terhadap Rafah menuai kecaman keras dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan yang menyebut sifat asli Israel terlihat dari serangan itu.
“Serangan di Rafah pada hari Minggu, terjadi setelah adanya perintah Mahkamah Internasional (ICJ), sudah menunjukkan sifat berbahaya dan penuh darah dari negara teror itu,” sindir Erdogan, “Netanyahu dan jaringan pembunuhnya berupaya memperluas kekuasaan dengan membantai orang-orang, hanya karena mereka gagal mengalahkan perlawanan Palestina.”
Meningkatnya Aktivisme Pro-Palestina di Media Sosial
Penyebaran gambar “All Eyes of Rafah” ini sekaligus menjadi bagian dari populernya aktivisme pro-Palestina di media sosial seperti X, Instagram, dan TikTok. Kegiatan aktivisme ini meningkat semenjak Israel memulai penyerangan terhadap Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.
Akhir-akhir ini, kampanye pemblokiran massal yang menargetkan selebriti yang bungkam atau tidak mendukung Palestina semakin populer dan bergejolak di seluruh dunia.