Ketegangan yang terjadi antara Korea Selatan dengan Korea Utara kini makin memanas. Setelah pihak Korea Utara mengirimkan balon sampah dan tinja ke wilayah Korea Selatan, para aktivis negara asal Kpop itu langsung merespon dengan mengirimkan balon yang berisi propaganda ke wilayah kekuasaan Kim Jong Un.
Aksi saling kirim balon udara ini nampaknya belum akan berhenti dalam waktu dekat ini. Pasalnya belum lama ini Kepala Staf Gabungan Korea Selatan baru saja melaporkan jika kubu Korea Utara baru saja mengirimkan tak kurang dari 350 balon udara berisi sampah ke wilayah Korea Selatan pada Sabtu, 8 Juni 2024.
Namun dari 350 balon udara kiriman Korea Utara tersebut, hanya 80 balon udara ditemukan di Korea Selatan pada Minggu 9 Juni 2024. Aksi Korea Utara ini disinyalir sebagai balasan atas ulah aktivis pembelot Korea Utara yang kini memihak Korea Selatan dengan mengirimkan puluhan balon udara berisi flashdisk yang berisi lagu Kpop dan drama korea (drakor).
Aksi Balasan
Aksi kiriman 350 balon udara berisi sampah dari pihak Korea Utara ini langsung dibalas oleh aktivis Korea Selatan, namun kali ini tidak menggunakan balon udara. Mereka memilih untuk meresponnya dengan menyebarkan propaganda ke Korea Utara dengan cara menyiarkan enaknya hidup di negara yang menjunjung demokrasi melalui pengeras suara besar yang langsung diarahkan ke Korea Utara.
Aksi ini sekaligus juga menjadi pertanda dimulainya kembali propaganda serupa yang sebelumnya sempat terhenti sejak tahun 2018 silam. Dilaporkan oleh BBC Inter Internasional, Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan mengungkapkan jika propaganda ini disiarkan melalui pengeras suara yang sengaja diletakkan di wilayah perbatasan dari Korea Utara dan Korea Selatan.
Sebelumnya, pengeras suara ini digunakan untuk menyiarkan berita yang berasal dari Korea Selatan atau negara lainnya ke arah Korea Utara. Salah satu hal yang sering diputar adalah propaganda kehidupan demokrasi di Korea Selatan. Sementara itu pihak Korea Selatan mengklaim jika siaran ini bisa didengarkan hingga radius 10 km pada siang hari dan 24 km jika dilakukan pada malam hari.
Aksi Perang
Hingga saat ini belum terdapat balasan lagi dari pihak Korea Utara atas aksi siaran propaganda kubu Korea Selatan ini. Namun kubu Pyongyang sebelumnya menganggap jika propaganda yang dilakukan oleh kubu Korea Selatan yang dilakukan dengan pengeras suara ini dianggap sebagai aksi perang. Korea Utara juga pernah memengancam akan meledakkan pengeras suara tersebut jika masih digunakan oleh Korea Selatan.
Ementara itu, banyak pihak yang khawatir dengan keadaan ini. Pasalnya, belum ada tanda-tanda dari kedua belah pihak untuk mengakhiri saling serang ini. Kedua belah pihak juga saling mengklaim jika mereka hanya melakukan balasan atas apa yang dilakukan oleh lawannya tersebut.*