KM Umsini telah mengalami kebakaran saat bersandar di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan. Insiden tersebut terjadi kurang lebih 10 menit sebelum kapal berlayar.
Padahal, kapal motor (KM) milik PT Pelni itu tersebut baru saja berlayar dari Baubau, Sulawesi Tenggara untuk menuju Surabaya, Jawa Timur. Saat itu, terdapat setidaknya 1.084 penumpang, 718 di antaranya merupakan penumpang tujuan Surabaya.
Beruntung, sama sekali tidak ada korban jiwa dari insiden tersebut.
Kronologi dan Dugaan Penyebab Sementara KM Umsini Terbakar
Dikutip dari Antara dan Liputan6, Evan Eryanto selaku Kepala Kesekretariatan PT Pelni mengatakan bahwa sumber api diketahui pada pukul 04.20 WITA. Pihaknya menduga sumber api berasal dari percikan di motor bantu yang berada di kamar mesin.
Ia memastikan api sudah berhasil padam pada pukul 09:03 WITA.
“ABK kapal dengan cepat melakukan pemadaman memakai alat pemadam karbondioksida (CO2) yang tersedia di kapal. Pada saat bersamaan, penumpang turun ke dermaga,” katanya.
Ia juga menyebutkan bahwa kebakaran terjadi sekitar jam lima pagi dengan posisi kapal sudah bersandar di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar.
Dengan cepat, ABK KM Umsini mulai melakukan pemadaman. Pada 05.40 WITA, sejumlah kepulan asap bermunculan kembali di beberapa geladak kapal.
Saat insiden ini terjatuh, terdapat setidaknya 1.084 penumpang. Seluruh penumpang panik berhamburan melarikan diri untuk keluar dari kapal.
Beruntung, sama sekali tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun, terdapat setidaknya satu korban yang mengalami luka. Korban tersebut nekad melompat dari kapal karena panik sehingga jatuh tepat mengenai muka dan mengalami pendarahan.
Imbas insiden ini, penumpang lainnya terpaksa tertahan di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar. Untungnya, pihak PT Pelni sudah memfasilitasi pemberian refund atau pengembalian dana sebanyak 100 persen. Selain itu, bagi yang ingin melanjutkan perjalanan, sebagian penumpang masih bisa berangkat menuju tempat tujuan masing-masing, yakni Surabaya, Tanjung PInang, Jakarta.
Rencananya, PT Pelni akan melakukan reschedule keberangkatan setiap penumpang terdampak. Terlebih, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pelindo sebagaimana yang dikutip dari Liputan 6.
Penumpang dengan tujuan Surabaya telah dialihkan pada KM Dharma Ructria VII milik PT. Dharma Lautan Utama pada Minggu, 9 Juni pukul 16.00.
Sedangkan, penumpang dengan tujuan Tanjung Pinang dan Jakarta dapat kembali melanjutkan perjalanan pada Selasa 11 Juni. Penumpang dengan tujuan Tanjung Pinang dapat berangkat pada pukul 07.00 WITA menggunakan KM Labobar. Sedangkan, penumpang tujuan Jakarta dapat berangkat menggunakan KM Dorolonda pada pukul 12.00 WITA.
“Setiap akomodasi penumpang selama menunggu jadwal selanjutnya Pelni yang tanggung. Bagi penumpang yang memilih tidak melanjutkan perjalanan, terdapat refund 100 persen,” tutur Andi Besse Jalante, Kepala Cabang PT Pelni Makassar.
Pakar Minta Pemerintah Agar Lakukan Peremajaan Kapal
Kasus Kapal KM Umsini terbakar telah menarik perhatian Djoko Setijowarno, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI). Ia menekankan kapal merupakan salah satu transportasi favorit bagi masyarakat, terutama yang berada Indonesia bagian timur.
Oleh karena itu, ia meminta pemerintah agar melakukan peremajaan kapal. Tidak hanya itu, ia juga menyebut kapal sangat berguna bagi masyarakat yang tidak memiliki akses pesawat untuk berpergian.
“Mungkin beli saja secepat mungkin, jika bisa ditambah. Soalnya, ini demi mengangkut banyak penumpang, apalagi masyarakat Indonesia Timur banyak menggunakannya,” ungkap Djoko.
Terlebih lagi, Djoko menjelaskan KM Umsini sudah seharusnya diganti karena menginjak usia 39 tahun.
“Tidak ada salahnya pemerintah memberikan PMN (penyertaan modal negara) untuk membeli kapal baru,” tutupnya.