Pegawai bea cukai merupakan sebuah profesi atau pekerjaan yang masih tergolong ke dalam Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sebagaimana golongan PNS lainnya, pegawai bea cukai digaji dengan bayaran yang tinggi.
Dapat dikatakan bahwa gaji pegawai bea cukai lebih tinggi dibandingkan gaji seorang PNS golongan 3A. Itulah yang membuat pegawai bea cukai menjadi salah satu profesi idaman yang banyak diincar oleh anak-anak akuntansi.
Gaji pokok seorang pegawai bea cukai disesuaikan dengan pangkat serta masa kerja golongan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015, rincian gaji pokok pegawai bea cukai adalah sebagai berikut.
Gaji Pegawai Bea Cukai dari Golongan I
IA: Rp 1.560.800 hingga Rp 2.335.800.
IB: Rp 1.704.500 hingga Rp 2.472.900.
IC: Rp 1.776.600 hingga Rp 2.577.500.
ID: Rp 1.851.800 hingga Rp 2.686.500.
Gaji Pegawai Bea Cukai dari Golongan II
IIA: Rp 2.022.200 hingga Rp 3.373.600.
IIB: Rp 2.208.400 hingga Rp 3.516.300.
IIC: Rp 2.301.800 hingga Rp 3.665.000.
IID: Rp 2.399.200 hingga Rp 3.820.000.
Gaji Pegawai Bea Cukai dari Golongan III
IIIA: Rp 2.579.400 hingga Rp 4.236.400.
IIIB: Rp 2.688.500 hingga Rp 4.415.600.
IIIC: Rp 2.802.300 hingga Rp 4.602.400.
IIID: Rp 2.920.800 hingga Rp 4.797.000.
Gaji Pegawai Bea Cukai dari Golongan IV
IVA: Rp 3.044.300 hingga Rp 5.000.000.
IVB: Rp 3.173.100 hingga Rp 5.211.500.
IVC: Rp 3.307.300 hingga Rp 5.431.900.
IVD: Rp 3.447.200 hingg Rp 5.661.700.
IVE: Rp 3.593.100 hingga Rp 5.901.200
Nominal gaji yang didapatkan oleh pegawai bea cukai memang tergolong cukup tinggi. Namun, untuk menjadi seorang pegawai bea cukai, seseorang harus menempuh perjalanan yang cukup panjang dan tidak mudah.
Untuk bisa menjadi seorang pegawai bea cukai, maka terlebih dahulu harus menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Bahkan setelah tamat pendidikan, tidak bisa langsung menjadi seorang pegawai bea cukai.
Ada sejumlah persyaratan umum lain dan persyaratan khusus tambahan yang harus dipenuhi oleh pelamar. Bagi pelamar yang ingin menjadi pegawai bea cukai, terlebih dahulu harus memenuhi persyaratan umum dan persyaratan khusus ini.
Setelah memenuhi persyaratan baik umum maupun khusus, baru kemudian pelamar bisa mengikuti serangkaian tahap tes yang ditentukan oleh pihak bea cukai.