Empat bulan setelah peluncuran resmi di Amerika Serikat, Apple Vision Pro kini akan merambah ke pasar internasional! Apple mengumumkan headset mixed reality-nya itu bakal tersedia di sembilan negara. Apakah Indonesia termasuk?
Produsen iPhone dan iPad itu memberikan pengumuman tersebut saat WWDC (Worldwide Developers Conference) pada 10 Juni 2024. Event tersebut juga membagikan berbagai informasi pembaharuan lainnya seperti iOS 18, iPadOS 18, dan WatchOS 11. Bahkan, visionOS, operating system untuk Vision Pro, ikut menjadi pembahasan.
Mengenal Apple Vision Pro, Headset Mixed Reality Apple
Apple pertama kali merilis Vision Pro eksklusif di Amerika Serikat pada 2 Februari 2024. Headset mixed reality tersebut didesain untuk mengenalkan “spatial computing” untuk konsumen. Tentunya, terdapat kapabilitas augmented reality beserta virtual reality. Produk ini menjadi lini produk besar pertama semenjak Apple Watch yang rilis pada tahun 2015.
Terdapat serangkaian fitur menarik pada produk tersebut. Yang menjadi highlight di antaranya terdapat 2.000 aplikasi di Apple App Store dan ribuan game menarik termasuk lebih dari 250 judul dari Apple Arcade. Fitur favorit pengguna adalah Apple Immersive Video, format hiburan di mana pengguna dapat menyaksikan film dan serial dalam bentuk 3D 8K di layar virtual setinggi 8 kaki.
Baik kritikus dan publik memberi komentar positif terhadap produk tersebut. Contohnya, The Wall Street Journal menyebut Vision Pro sebagai headset mixed reality terbaik dan mengingatkan pada film sci-fi. Akan tetapi, harga US$3.500 dikritik terlalu mahal.
Pada akhir April, analis Apple Ming-Chi Kou melaporkan melalui Medium bahwa pembuat iPhone itu mengurangi pengiriman Vision Pro karena rendahnya permintaan konsumen.
Update visionOS 2
Saat WWDC 2024, Apple tampaknya tidak ingin menyerah begitu saja. Mereka mengumumkan pembaruan operating system menuju visionOS 2. Tak kalah dari iOS 18 dan iPadOS 18, visionOS 2 akan mendapatkan serangkaian fitur baru.
Highlight terbesar dari visionOS2 adalah penambahan fitur foto spatial. Foto spatial akan memperkuat kedalaman dan realisme foto favorit dari galeri pengguna melalui aplikasi Photo.
Selain itu, visionOS membuat navigasi lebih mudah untuk mengakses fitur kunci dengan gestur tangan baru agar memasuki fitur populer seperti Home View dan Control Center.
Untuk produktivitas, Mac Virtual Display akan menampilkan resolusi lebih tinggi dan ukuran lebih besar sehingga memunculkan display ultra-wide setara dua monitor 4K. Terdapat pula dukungan mouse untuk memperlancar pengerjaan tugas dan juga Magic Keyboard fisik.
Untuk kustomisasi, pengguna bisa mengatur letak aplikasi di Home View. Ada juga Travel Mode di mana pengguna bisa mengakses aplikasi favorit menggunakan Apple Vision Pro saat berada di kereta.
Akan Tersedia di 9 Negara Lain, Indonesia Masuk?
Bersama dengan pengumuman visionOS 2, Apple mengumumkan bahwa Vision Pro akan meluncur di pasar internasional. Ini menjadi pertama kali produk mixed reality itu merambah ke luar Amerika Serikat.
“Antusiasme terhadap Apple Vision Pro sangat luar biasa, dan kami dengan senang hati memperkelankan keajaiban spatial computing pada lebih banyak konsumen di seluruh dunia,” kata Tim Cook selaku CEO.
Melansir laman resmi Apple, terdapat sembialn negara yang akan kebagian Vision Pro. Pertama, produk ini akan tersedia di Tiongkok, Hong Kong, Jepang, dan Singapura pada 28 Juni 2024 dengan pre-order dimulai 13 Juni. Selanjutnya, konsumen di Australia, Canada, Prancis, Jerman, dan Inggris dapat membelinya pada 12 Juli dengan pre-order dimulai pada 28 Juli.
Ini berarti Indonesia tidak termasuk kesembilan negara yang kebagian Apple Vision Pro. Tampaknya konsumen Tanah Air harus bersabar menunggu pengumuman resmi dari Apple agar mereka bisa menikmati headset mixed reality itu.