Beberapa waktu belakangan ini sosial media tengah diramaikan dengan sosok polwan cantik yang membakar hidup-hidupnya suaminya. Diketahui masalah ini dipicu oleh baby blues syndrome dan kerap menghabiskan uang gaji untuk judi online. Kasus ini sontak menuai perhatian warganet, karena terlepas dari kasus tersebut baby blues syndrome bukanlah hal yang patut disepelekan.
Bahkan berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, sebanyak 57 persen ibu di Indonesia mengalami gejala baby blues. Indonesia tercata sebagai negara dengan pengidap gejala baby blues paling tinggi di Asia. Memang gejala baby blues terkesan sepele, tetapi jika tidak ditangani segera akan berdampak negative untuk si ibu dan anaknya.
Sayangnya, kasus baby blues masih cukup awam di Indonesia. Bahkan belum banyak yang tahu ap aitu baby blues dan gejala-gejalanya yang perlu diwaspadai. sangat penting untuk diketahui, berikut penjelasan detailnya.
Apa Itu Baby Blues Syndrom?
Baby blues adalah sebuah kondisi di mana seorang ibu mengalami gangguan psikologis atau suasana hati. Kondisi ini biasanya kerap dialami oleh seorang ibu pasca melahirkan. Pada kondisi ini juga suasana hati cenderung mudah marah, sedih, menangis secara berlebihan dan tanpa sebab yang jelas.
Baby blues berlangsung skeeter 2 minggu dan akan terjadi pada saat hari kedua atau ketiga pasca persalinan. Tanpa perawatan khusus, baby blues bisa hilang dengan sendirinya. Tapi, jika gejala semakin buruk setelah beberapa minggu, maka harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Gejala Baby Blues Syndrom
Seperti yang disinggung tadi, baby blues memiliki gejala utama suasana hati yang cepat berubah. Ada beberapa gejala baby blues yang perlu diwaspadai sebagai berikut:
- Merasa elah dan tidak mampu mengurus diri sendiri
- Mudah sedih, cemas, dan murung tanpa sebab
- Mudah tersinggung dan mudah marah
- Mudah menangis tiba-tiba
- Tidak selera makan
- Merasa sulit tidur
- Kewalahan mengurus bayi
- Sulit konsentrasi
Penyebab Baby Blues Syndrom
1. Perubahan Hormon
Baik melahirkan normal ataupun Caesar tubuh seorang Wanita pasca melahirkan akan mengalami penyesuaian. Itulah sebabnya mengapa banyak Wanita yang mengalami baby blues pasca melahirkan.
2. Merasa Stres Merawat Bayi
Memiliki bayi adalah sebuah perubahan hidup yang cukup beras, sehingga menyebabkan beberapa perubahan dalam seorang wanita. Tuntutan akan peran baru membuatnya merasa mudah emosi, khawatir, timbul rasa takut dan ragu dalam memenuhi kebutuhan anak tersebut. Tentu hal ini sangat wajar, yang terpenting pasca melahirkan harus selalu mendapat dukungan.
3. Kurang Istirahat
Sebuah studi mengungkap jika kurang istirahat bisa jadi penyebab mengapa wanita mengalami baby blues pasca melahirkan. Seseorang yang kurang tidur cenderung merasa mudah tertekan, apalagi di trimester ketiga yang biasanya dalam sebuah kondisi pengembangan baby blues yang lebih tinggi.
Cara Mengatasi Baby Blues Syndrom
Baby blues bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Selama masa baby blues, ada beberapa cara mengatasinya sebagai berikut:
- Makan jenis makanan yang dapat meningkatkan mood
- Istirahat yang cukup saat bayi sedang tertidur
- Pastikan tidur yang cukup
- Jalan jalan menghirup udara segar
- Sempatkan melakukan hal-hal yang diinginkan
- Minta bantuan orang lain jika diperlukan
- Santai dan rileks
Apabila setelah melakukan cara di atas gejala baby blues tak kunjung reda. Maka bisa jadi seseorang tersebut mengalami sebuah kondisi postpartum depression, sebuah kondisi baby blues tingkat lanjut dalam fase yang lebih berbahaya.
Jika gejala baby blues tak kunjung membaik dan semakin parah, segera minta bantuan orang-orang terpercaya dan terdekat. Jangan lupa konsultasikan dengan psikiater untuk mendapatkan pertolongan pertama sebagai upaya menyembuhkaan depresi pasca melahirkan yang tak bisa dianggap main-main.