Bytedance dilaporkan berencana untuk memangkas sebanyak 450 pekerja imbas dari merger TikTok Shop dan Tokopedia. Lantas, ini menjadi langkah PHK pertama semenjak penggabungan kedua platform e-commerce tersebut.
Diketahui bahwa hasil dari merger senilai US$1,5 miliar tersebut mengubah nama TikTok Shop menjadi Shop Tokopedia di Indonesia. Total karyawan setelah merger diperkirakan kurang lebih 5.000 karyawan.
Langkah PHK setelah merger memang sudah tidak asing lagi. Tujuannya tidak lain untuk mengurangi biaya sekaligus merombak operasinya di Indonesia.
Rencananya, perusahaan akan mulai melakukan PHK secepat mungkin pada bulan ini. Namun, jumlah final karyawan yang akan kehilangan pekerjaan dapat berubah berdasarkan perubahan kondisi.
Awal Mula TikTok Shop Tokopedia
Sebelum bergabung dengan Tokopedia, TikTok Shop pertama kali muncul pada tahun 2021 sebagai bagian dari fitur TikTok. Perkembangannya pun sangat signifikan di tengah-tengah persaingan e-commerce yang sangat kuat di Indonesia.
Tak hanya Tokopedia, berbagai platform e-commerce lain seperti Shopee, Lazada, dan Blibli ikut mendominasi. Meski begitu, total penjual di platform milik ByteDance itu mencapai 10 juta orang dengan jumlah produk yang tersedia mencapai 100 juta.
Sayangnya, kehadiran TikTok Shop di Tanah Air justru menuai kontroversi. Banyak yang menilai platform ini menjadi ancaman bagi UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) lokal. Alhasil, ini menciptakan sebuah persaingan yang tidak sehat dan bahkan berpotensi merusak bisnis-bisnis lokal. Terdapat berbagai kabar beberapa bisnis lokal harus gulung tikar karena persaingan dari segi harga.
Terlebih, banyak dari produk yang terjual di platform tersebut berupa barang impor. Harganya yang jauh lebih murah dari produk dari UMKM memicu banyak pelaku usaha mengalami kesulitan.
Karena alasan itu, TikTok Shop terpaksa tutup pada 4 Oktober 2023 setelah menadpat larangan dari pemerintah. Alasan di balik penutupan ini demi menghormati aturan yang berlaku, yakni TikTok harus memiliki izin resmi untuk beroperasi sebagai e-commerce.
Meski sempat mati suri, TikTok resmi menggandeng Tokopedia, e-commerce lokal milik GoTo. Kolaborasi ini resmi diumumkan pada 11 Desember 2023.
Sebagai bagian dari kerja sama tersebut, TikTok mengambil alih 75 persen dari saham Tokopedia senilai US$1,5 miliar. Sementara itu, GoTo, perusahaan yang juga merupakan pemilik Gojek, kini memiliki sekitar 25 persen.
Merger tersebut dinyatakan tuntas pada awal April lalu oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).
ByteDance Berencana PHK 450 Orang?
Setelah merger selesai, ByteDance dilaporkan berencana untuk memberhentikan 450 karyawan. Kabar ini pertama kali muncul dari Bloomberg berdasarkan sumber yang mengetahui rencana tersebut.
Saat ini, total pegawai hasil merger TikTok Shop dan Tokopedia tercatat mencapai 5.000 orang. Dengan demikian, pengurangan tersebut dapat setara dengan sekitar 9 persen dari keseluruhan total jumlah karyawan.
Menurut sumber anonim, Bytedance berencana untuk mengurangi staf di seluruh divisi e-commerce, termasuk operasi dan periklanan. Keputusan ini bertujuan demi memangkas duplikasi pekerjaan secara internal bagi perusahaan. Langkah pemangkasan kerja tersebut akan dimulai bulan ini.
Sejauh ini, ByteDance masih enggan memberi komentar.
Tak hanya di Indonesia, ByteDance telah memangkas ratusan karyawan selama beberapa bulan terakhir. Pada November 2023, PHK ini berdampak pada brand game Nuverse, publisher game Marvel Snap.
PHK kembali terjadi bulan lalu dan berdampak pada tim pemasaran dan operasional TikTok. Business Insider melaporkan terdapat 150 karyawan secara global yang harus kehilangan pekerja, termasuk dari Amerika Serikat, Inggris, Brasil, dan Prancis. Langkah ini juga menjadi bagian dari rencana perombakan besar-besaran bagi perusahan.