By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
BizlawBizlawBizlaw
  • News
    • Nasional
    • Peristiwa
  • Ototekno
    • Kendaraan Listrik
    • Gadget
  • Gaya Hidup
    • Beauty
  • Showbiz
  • Olahraga
  • My Bookmarks
Reading: Belum Dilantik, Lembaga Keuangan Internasional Skeptis Dengan Arah Kebijakan Fiskal Prabowo
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
Font ResizerAa
BizlawBizlaw
Search
  • News
    • Nasional
    • Peristiwa
  • Ototekno
    • Kendaraan Listrik
    • Gadget
  • Gaya Hidup
    • Beauty
  • Showbiz
  • Olahraga
  • My Bookmarks
Masuk Sign In
Follow US
EkonomiNasionalNews

Belum Dilantik, Lembaga Keuangan Internasional Skeptis Dengan Arah Kebijakan Fiskal Prabowo

Angga hardiyansah
Last updated: June 14, 2024 10:33 am
Angga hardiyansah Published June 14, 2024
Share
SHARE

Meski belum dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia menggantikan pemerintahan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin, namun beberapa lembaga keuangan internasional justru sudah mengambil sikap skeptis dengan arah kebijakan fiskal yang akan diambil oleh pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Contents
Ketidak Pastian Jangka PendekAtensi Bank Dunia

Pada umumnya, lembaga keuangan internasional itu mengungkapkan kekhawatiran mereka akan dampak yang ditimbulkan jika program Prabowo Gibran direalisasikan. Pasalnya, mereka menganggap jika kebijakan makan bergizi atau yang sebelumnya dikenal dengan makan siang gratis dan susu gratis akan berpotensi membuat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan makin besar.

Ketidak Pastian Jangka Pendek

Salah satu lembaga keuangan internasional yang mengkritisi kebijakan pemerintahan Prabowo Gibran adalah Morgan Stanley. Perusahaan keuangan terkemuka asal Amerika Serikat (AS) itu belum lama ini mengungkapkan rasa khawatir mereka terhadap arah kebijakan fiskal yang akan ditempuh oleh pemerintahan Prabowo – Gibran.

More Read

Indofarma Alami Fraud Akibat Terjerat Pinjol, Capai Kerugian Hingga 1,26 Miliar

Dalam sebuah dokumen yang diberikan kepada investor, salah satu ahli strategi dari Morgan Stanley mengungkapkan jika pihaknya melihat adanya ketidakpastian jangka pendek pada kebijakan fiskal yang akan dilakukan oleh pemerintahan Prabowo kedepannya.

“Kami melihat ketidakpastian jangka pendek terkait arah kebijakan fiskal ke depan,” tulis ahli strategi Morgan Stanley itu.

Dalam dokumen yang sama, Morgan Stanley juga menyoroti potensi beban yang ditanggung oleh APBN akan semakin besar sebagai imbas dari program yang telah dijanjikan oleh Prabowo Gibran pada saat kampanye lalu.

Di sisi lain, membengkaknya anggaran belanja negara ini tidak didukung dengan pendapatan negara yang diyakini tidak akan tumbuh secara signifikan. Jika kedua hal ini terjadi, bisa dipastikan akan membuat defisit APBN pada pemerintahan mendatang menjadi semakin membengkak.

More Read

Indofarma Alami Fraud Akibat Terjerat Pinjol, Capai Kerugian Hingga 1,26 Miliar

Hal inilah yang kemudian mendorong Morgan Stanley menurunkan peringkat saham Indonesia di pasar Asia dan emerging markets menjadi “underweight”. Ini berarti proyeksi saham Indonesia dinilai akan berkinerja lebih buruk jika dibandingkan dengan rata-rata saham yang berada di pasar yang sama secara keseluruhan.

Atensi Bank Dunia

Penilaian dari Morgan Stanley ini semakin menegaskan sikap skeptis dari lembaga keuangan internasional terhadap kas negara diera pemerintahan Prabowo Gibran mendatang. Pasalnya, beberapa waktu yang lalu hal serupa juga diungkapkan oleh World Bank (Bank Dunia) yang turut menaruh atensi besar pada arah kebijakan fiskal pemerintahan Prabowo.

Satu Kahkonen selaku Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste mengungkapkan jika pihaknya mewanti-wanti adanya potensi pembengkakan defisit anggaran negara yang diakibatkan oleh program makan siang dan minum susu gratis yang dicanangkan Prabowo Gibran.

Ia juga mengatakan jika pemerintahan mendatang harus memperhatikan alokasi anggaran belanja agar bisa tepat sasaran sebelum memutuskan untuk menjalankan program tersebut. Pemerintah harus menetapkan bentuk dan juga sasaran program dan di compare dengan sumber daya yang ada pada saat ini.

“Jadi segala rencana program harus dipersiapkan dan juga secara anggaran siap,” kata Satu Kahkonen.

More Read

Indofarma Alami Fraud Akibat Terjerat Pinjol, Capai Kerugian Hingga 1,26 Miliar

Bank Dunia juga berharap, agar pemerintah mendatang bisa mematuhi batas atas defisit dari anggaran belanja yang sudah ditetapkan sebelumnya, yakni maksimal 3 persen mengacu pada produk domestik bruto (PDB). keberlangsungan dan dampak program makan siang gratis ini sangat bergantung pada rencana anggaran dan juga sumber pendapatannya.

“Tentu saja kami berharap Indonesia dapat mematuhi batas atas defisit fiskal yang ditetapkan, yaitu 3 persen terhadap PDB,” ujar Kahkonen.*

 

Find Us on Socials

Helpful

  • News
    • Nasional
    • Peristiwa
  • Ototekno
    • Kendaraan Listrik
    • Gadget
  • Gaya Hidup
    • Beauty
  • Showbiz
  • Olahraga
  • My Bookmarks
TAGGED:Bank Duniakebijakan fiskallembaga keuangan internasionalmakan siang gratisMorgan Stanleypemerintahan Prabowo GibranPemerintahan Prabowo SubiantoPrabowo SubiantoWorld Bank
Share This Article
Facebook Twitter Email Print
By Angga hardiyansah
Follow:
Berangkat dari kegemaran membaca, penulis kelahiran 1 Desember 1986 ini mulai menuangkan idenya melalui tulisan pada 2017 silam. Demi menunjang kualitas dan isi konten, penulis juga mengikuti pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan oleh salah satu media nasional, Pikiran Rakyat. Hingga saat ini, penulis yang kini berdomisili di Kota Ngawi, Jawa Timur ini menjadi bagian dari keluarga pada beberapa media nasional, seperti Kumparan, Pikiran Rakyat, Promedia, dan juga CNN Indonesia.
Previous Article Varian sunscreen Skintific 5 Varian Sunscreen Skintific Terbaik, Yuk Sesuaikan dengan Jenis Kulitmu!
Next Article Ipar Adalah Maut Film Ipar Adalah Maut Sudah Tayang di Bioskop, Simak Fakta Menarik dan Sinopsisnya!
Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

You must be logged in to post a comment.

Kamu Pasti Suka

Rupiah Terjun Bebas, Presiden Joko Widodo Panggil 5 Pejabat Penting, Dari Sri Mulyani Hingga Gubernur BI

June 20, 2024
Show More
BizlawBizlaw
Contact | About Us | Privacy  © Bizlaw News. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Register Lost your password?