Kapal kargo berbendera Ukraina, M/V Verbena luluh lantak dihujani rudal anti kapal yang dikirimkan oleh kelompok milisi Houthi. Serangan membabi buta yang dilancarkan oleh milisi Houthi ini berhasil membuat kapal M/V Verbena terbakar hingga habis di pada saat melintasi wilayah Laut Merah pada Kamis, 13 Juni 2204 lalu.
Tak hanya membakar habis kapal M/V Verbena milik Ukraina saja, namun dilaporkan juga jika peristiwa ini membuat salah satu prajurit dari marinir Amerika Serikat (AS) dikabarkan juga mengalami luka parah.
Bantu Israel
Langkah yang diambil oleh Milisi Houthi ditempuh setelah mereka mendapati sebuah kapal asal Ukraina yang bergerak di wilayah perairan Laut Merah. Kapal kargo ini disinyalir akan menuju ke wilayah perairan Israel untuk memberikan bantuan pada pihak Israel. Hal ini dianggap sebagai dukungan mereka pada perang Palestina Israel yang terjadi di Jalur Gaza tersebut.
Dinukil dari laman Arab News, kapal kargo curah milik Ukraina, M/V Verbena Ukraina terlihat tengah berlayar di wilayah Teluk Aden pada Kamis, 13 Juni 2022. Meski dituding untuk membantu Israel, namun hingga kabar ini diterbitkan belum diketahui secara pasti apa tujuan kapal milik Ukraina tersebut hingga berlayar di wilayah yang sedang dilanda konflik.
Setelah aksinya tersebut, Milisi asal Yaman pun menegaskan jika pasukannya akan terus membombardir kapal-kapal saat melintasi wilayahnya jika kedapatan kapal tersebut terafiliasi dengan pihak Israel di wilayah Laut merah. Aksi yang dilakukan oleh milisi Houthi ini diklaim merupakan bentuk solidaritas terhadap penderitaan warga Palestina di Jalur Gaza.
Serangan militan Houthi terhadap kapal-kapal yang terafiliasi dengan Israel di perairan Laut Merah ini membawa dampak yang buruk bagi dunia internasional. Pasalnya, kejadian ini telah mengganggu pengiriman antar benua yang melewati area tersebut.
Serangan Serupa
Sebelumnya, pada Sabtu, 8 Juni 2024 lalu, milisi Houthi juga melakukan serangan kepada sebuah kapal berbendera Antigua and Barbuda di lokasi yang sama. Kapal tersebut mendapat serangan berupa rudal yang mengenai bagian depan kapal hingga memicu kebakaran. Beruntungnya, pada saat itu kru kapal berhasil memadamkan api hingga tak menjalar kemana-mana.
Yahya Saree selaku juru bicara Houthi mengungkapkan jika mereka adalah pihak yang melakukan serangan terhadap kapal tersebut. Yahya Saree mengungkapkan jika kapal yang diketahui bernama Norderney itu telah menjadi sasaran rudal dari pesawat tanpa awak mereka. Saree juga juga mengungkapkan jika pihaknya telah melakukan hal serupa namun tanpa disertai dengan bukti.
Akibat dari serangan yang dilakukan militer Houthi ini, sejumlah perusahaan pengiriman terpaksa mengambil rute perjalanan yang berbeda untuk menjaga keamanan barang yang mereka kirimkan. Dengan pengubahan rute ini membuat mereka harus mengeluarkan biaya yang lebih mahal karena rute pelayaran yang ditempuh menjadi semakin jauh.*