Belum lama ini Fitri Salhuteru membagikan karakter asli dirinya semasa kecil yang ternyata punya dampak besar untuk kehidupannya sekarang. Ia berhasil menjelma sebagai sosok wanita kuat, punya berbagai bisnis dan hidup bahagia.
Pencapaian sekarang bukan berarti tanpa perjuangan. Wanita kelahiran tahun 1974 ini bertanggung jawab penuh terhadap segala impian masa kecil.
Hingga dia mampu membuktikan pada diri sendiri dan keluarga kalau mampu mewujudkan apapun. Tanpa bergantung sepenuhnya terhadap orang lain.
Fitri Salhuteru mengakui dirinya pembangkang
Sebagai seorang anak yang terlahir dengan latar belakang keluarga berpendidikan. Sedangkan orang tua bekerja di Pemerintahan. Hal tersebut otomatis berdampak terhadap dirinya.
Fitri sebagai anak perempuan pernah berada pada fase harus menuruti apa kata orang tua. Untungnya dia mampu mengemukakan segala keinginan, meskipun sempat gaduh.
“Kalau misalnya ditanya dulu cita-citanya apa atau memang sudah mau jadi bisnis woman? Tanya ibu angkat Onyo, dikutip dari kanal YouTube Sarwendah Official.
Ia mengungkapkan kalau dulu tidak ingin menuruti keinginan orang tua. Beda jauh dengan karakter kakak-kakaknya yang cenderung penurut.
Bahkan sebagai anak perempuan, ia menunjukkan sikap dan pandangan sesuai apa maunya serta kemampuan yang dimiliki. Termasuk kerja di pemerintahan, Fitri malah menolak.
“Jadi biasanya kalau kita dilahirkan dari keluarga pegawai, pasti orang tuanya itu pengen anak-anaknya kayak dia kan. Kayak papaku kan kerja di pemerintahan”, ungkapnya.
“Pasti anak-anaknya itu pengennya kayak dia. Aku ini yang ngebangkan di rumah gitu”, ujarnya.
Secara tegas wanita yang berusia mendekati 50 tahun ini berani berkata tidak saat itu. Meskipun kakak-kakaknya mendukung dia jadi pegawai.
“Jadi dari kecil walaupun kakak-kakak aku itu: ‘Nanti kamu gini ya, kerja di sini ya, enak jadi sorry ya pegawai negeri, misalnya’.”, kata Fitri.
“Dari kecil aku bilang no, Aku gak mau. Aku gak mau bekerja yang waktu aku diikat, harus pagi sampai sore”, sambungnya.
“Terus harus takut, gimana ya ngomongnya ini jangan marah ya. Ada aturannya”, ucapnya.
Cita-cita Fitri yang sebenarnya
Ia mengungkapkan cita-cita sebagai bos bukan karyawan. Sekarang memang terjadi, Fitri menjadi wanita berkarakter dan punya pegawai.
“Terus aku selalu bilang: ‘Aku gak mau punya bos. Aku mau jadi bos’. Gitu, dari kecil itu gitu. Pokoknya jangan ya! Aku gak mau disuruh, ikutin kerjaan papiku gitu”, jelasnya.
Kakak kandungnya dari dulu selalu support, namun bukan mengarah pada mimpi sesungguhnya. Untungnya kakak-kakaknya memahami, jadi tidak lagi memaksakan kehendak. Sebagai wujud kasih sayang tulus untuk adiknya.
“Nah dari remaja, aku sama kakak-kakakku yang cewek didorongnya untuk menjadi wanita karir, tetapi bukan seperti sekarang”, ucapnya.
“Karena mereka kan jadi ibu rumah tangga semua. Berbeda jalurnya dan mereka tahu aku ini bukan orang yang bisa jadi ibu rumah tangga yang diam di rumah aja”, sambungnya.
“Karena memang dari kecil aku sudah senang bekerja aktif. Jadi mereka mendorong”, ucap Fitri.
Fitri Salhuteru berhasil bikin bangga kakak-kakaknya. Apa yang diucapkan pada masa lalu berhasil mencapai hasilnya, malah lebih dari ekspektasi. Sebab dari dulu ia selalu konsisten bertanggung jawab akan apapun.
“Oke kalau kamu mau kerja habis kuliah nanti. Kamu mau daftar ya di sini, di sini.
Nggak, aku nggak mau gitu. Karena aku orang yang mempertanggungjawabkan ucapan aku. Aku harus buktiin, bahwa aku tuh bisa”, jelasnya.