Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo langsung dicap antitesis Jokowi usai pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto membantah anggapan tersebut. Hasto menilai seluruh kader PDIP senapas. "Justru antara Presiden Jokowi kemudian Ibu Mega, Pak Koster dan Pak Ganjar, kami semua kader itu senapas," kata Hasto.
Ia menjelaskan jika keputusan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 diputuskan jauh sebelum Israel lolos kualifikasi. Hal Ini juga mengingat tak ada kerja sama diplomatik antara Indonesia dengan Israel.
"Karena ada kebijakan diplomatik yang fundamental bahwa dalam bidang apapun kita tidak membuka ruang dengan Israel. Tidak ada bendera Israel, tidak ada lagu kebangsaan Israel, itu garis pokok kebijakan luar negeri kita sama dengan Taiwan," ucapnya.
Hasto menegaskan jika Ganjar Pranowo bukanlah antitesis Jokowi. Justru PDIP mendukung sepenuhnya sikap yang diputuskan Jokowi soal RI menjadi tuan rumah U-20.
"Karena itulah Pak Ganjar bukan antitesis Pak Jokowi, tapi karena Pak Jokowi mengambil sikap sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, kami dukung sepenuhnya," ujar Hasto.
"Terbukti PDIP sampai memindahkan HUT PDIP ke-50 itu bukti dukungan terhadap U-20 ini. Sehingga tidak ada persoalan terkait hal tersebut menunjukkan senapas, hanya berbeda ruang lingkupnya," sambungnya.
Sementara Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi (Awiek) juga tak sepakat dengan anggapan tersebut. Ia menilai urusan sepakbola tak bisa dikonversi ke politik. "Dua hal yang berbeda ya, urusan bola tidak bisa dikonversi ke politik," katanya.
Awiek menyinggung publik figur yang memiliki massa di bidang sepakbola tetapi tak mendapat dukungan signifikan saat terjun ke politik. Menurut dia, sikap Ganjar terkait Piala Dunia U-20 tidak bisa dikonversi ke urusan elektabilitasnya di Pilpres 2024 mendatang.
"Karena banyak publik figur yang punya massa militan di bola tapi ketika terjun ke politik tidak mendapatkan dukungan signifikan. Termasuk dalam urusan U-20 ini tidak bisa serta merta dikonversi ke urusan elektabilitas calon," katanya.
Lebih lanjut Awiek masih melihat dinamika terkait elektabilitas Ganjar usai polemik ini. Menurutnya, figur berasal dari parpol setidaknya akan mendapat dukungan maksimal dari para kadernya.
"Kita lihat saja beberapa bulan ke depan melalui lembaga survei. Setidaknya figur yang berasal dari parpol biasanya mendapatkan dukungan maksimal dari kader-kader parpol tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, soal Ganjar antitesis Jokowi itu sebelumnya disampaikan Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari. Hal itu dikarenakan sikap Ganjar yang menolak kedatangan Timnas Israel tanding di RI.
"Dalam kasus Piala Dunia U-20 Ganjar Pranowo menjadi antitesis bagi Jokowi. Itu yang menjadi campaign game bagi konstelasi ke depan," kata Qodari dalam acara Adu Perspektif detikcom bersama Total Politik disiarkan melalui YouTube, dilihat Kamis (30/3/2023).
Qodari menuturkan sikap ganjar yang dinilai antitesis Jokowi itu bisa mengubah konstelasi. Dia menilai ke depan frekuensi dukungan terhadap Ganjar akan berubah.
"Saya bilang mengubah konstelasi karena selama ini Pak Jokowi itu membawa Ganjar di kanannya dan Prabowo di kirinya. Jadi ke depan frekuensinya akan berubah," ujarnya.
Bela Ganjar Soal Antitesis Jokowi Terkait Pembatalan Piala Dunia U-20, Begini Kata PDIP dan PPP
