Michael Kagan, Chief Technology Officer (CTO) Nvidia, mengatakan bahwa kripto tidak membawa sesuatu yang berguna bagi masyarakat.

Menurutnya, penggunaan kekuatan pemrosesan lainnya seperti chatbot artificial intelligence (AI) ChatGPT lebih bermanfaat daripadi aktivitas crypto mining.

Namun menariknya, Nvidia sendiri sebenarnya diuntungkan dari aktivitas crypto mining yang menggunakan produk GPU unggulan mereka.

"Semua hal kripto ini membutuhkan pemrosesan paralel, dan (Nvidia) adalah yang terbaik. Jadi orang-orang melakukannya untuk keperluan ini," kata Kagan.

"Mereka kemudian membeli dengan jumlah sangat banyak dan pada akhirnya ini (kripto) kolaps, karena tidak menghadirkan hal berguna untuk masyarakat. Sementara AI punya kegunaan," tambahnya.

Kagan menyebut AI seperti ChatGPT lebih berguna karena banyak orang bisa menciptakan mesinnya sendiri, begitu juga program buatannya sendiri.

"Dengan ChatGPT, semua bisa membuat mesinnya sendiri, programnya sendiri: anda cuma perlu memerintahkan apa yang perlu dilakukan dan hal itu akan dilakukannya. Jika tidak bekerja sesuai perintah, anda tinggal memberi perintah untuk melakukan hal yang berbeda," jelas Kagan.

"Saya tak percaya kripto bisa menghasilkan sesuatu yang berguna untuk manusia. Orang-orang suka melakukan hal gila, namun mereka membeli produk anda, anda menjual produk anda. Namun anda tidak mengarahkan perusahaan untuk mendukung apapun itu," keluhnya.

Ironis memang melihat salah satu pejabat Nvidia mengkritisi kripto, karena sangat banyak produk Nvidia terjual untuk keperluan penambangan kripto. Saking banyaknya, saham Nvidia pernah ikut merosot saat nilai tukar aset kripto merosot drastis pada 2018.

Nvidia juga pernah menutupi jumlah pemasukan mereka dari penjualan GPU untuk penambangan kripto, yang berujung denda USD 5,5 juta dari SEC pada 2022 lalu.

Namun pujian Nvidia untuk ChatGPT juga bukan tanpa sebab. Sebabnya GPU mereka ada di balik komputer super buatan Microsoft untuk melatih GPT, jumlahnya mencapai puluhan ribu GPU A100.