Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia kian mendekati kenyataan. Salah satu perusahaan yang menyatakan keseriusannya dalam pembangunan PLTN adalah PT ThorCon Power Indonesia (PT TPI).
Direktur Operasi PT ThorCon Power Indonesia, Bob S Effendi mengatakan, investasi yang diperlukan untuk pembangunan PLTN tersebut senilai Rp17 triliun. Investasi itu tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melainkan dengan skema IPP (Independent Power Producer).
"Jadi memang investasi Rp 17 triliun, kita tidak membangun planting di Indonesia, jadi kita membangunnya itu di Korea, di atas kapal, tapi yang dibangun di sini (Indonesia) lebih kepada Pulau Kelasanya, pelabuhannya dan juga fasilitas uji nonvisi. Jadi, sehingga sebagian besar investasi itu akan ada di luar negeri (saat ini)," tuturnya saat konferensi pers di kantor Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2023).
Bob mengungkapkan alasan pembangunan reaktor nuklir di atas galangan kapal dinilai lebih cepat. Nantinya, apabila PLTN-PLTN tersebut sudah mulai beroperasi, tidak menutup kemungkinan akan dibangun pabrik di Indonesia.
Meskipun masih belum diidentifikasi lokasi pembangunan pabrik untuk kebutuhan PLTN di Indonesia, namun Bob menuturkan kemungkinan pabrik akan dibangun di Bangka Belitung atau lebih tepatnya di Pulau Gelasa setelah tahun 2030.
"Namun demikian, ke depannya, PLTN ini yang nantinya awalnya dibangun di korea akan dibuka pabrik di Indonesia, itu komitmen kami," tutupnya.