PT Brantas Abipraya (Persero) tengah merampungkan Bendungan Sepaku Semoi, Jaringan Perpipaan Transmisi Air Minum SPAM atau Sistem Penyediaan Air Minum Sepaku Paket 1 dan Banjir Sungai Sepaku. Berlokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Pembangunan tiga infrastruktur Sumber Daya Air (SDA) tersebut bertujuan untuk mencukupi kebutuhan air baku di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan penangkal banjir. Memastikan pengerjaannya infrastruktur IKN lancar, Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti datang berkunjung, dengan didampingi Direktur Operasi II Brantas Abipraya, Purnomo (18/3).
Hadir juga ke proyek pembangunan Bendungan Sepaku Semoi, Menteri Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan Won Hee-ryong bersama sejumlah delegasi investor Korea Selatan (Korsel) untuk melihat langsung proses perkembangan pembangunan kawasan IKN. Dalam sambutannya, Won menyampaikan pentingnya membangun Bendungan Sepaku Semoi, terutama sebagai penyedia air untuk IKN.
“Suatu kehormatan bagi Brantas Abipraya atas kepercayaan yang diberikan dalam pembangunan infrastruktur SDA untuk mendukung penyediaan air bersih di IKN. Semoga aliran air bersih yang nantinya mengalir di IKN ini dapat menjadi bukti persahabatan antar dua negara, Indonesia dengan Korsel,” ujar Purnomo.
Memperkuat penjelasan Purnomo, Diana Kusumastuti mengatakan bahwa nantinya di Bendungan Sepaku Semoi ini Korsel akan memberikan hibah IPA untuk 350 liter per detik dari K-Water. Bukan tanpa alasan, Bendungan Sepaku Semoi diproyeksikan sebagai infrastruktur penyediaan kebutuhan air baku dan pengendalian banjir di kawasan IKN.
Ditargetkan dapat mulai diisi air (impounding) pada Juni 2023, Bendungan Sepaku Semoi dapat menyuplai kebutuhan air baku sebesar 2.500 liter/detik, sebanyak 2000 liter/detik untuk IKN Nusantara dan sisanya 500 liter/detik untuk Balikpapan. Bendungan Sepaku Semoi dirancangkan juga untuk dapat mengendalikan banjir dengan mereduksinya sebesar 55 persen di daerah aliran sungai (DAS) Sungai Tengin.
Bendungan penangkal banjir ibu kota baru yang sedang dibangun Brantas Abipraya ini nantinya akan membendung aliran sungai Tengin dengan volume total bendungan 10,06 juta meter kubik. Luas genangan bendungan mencapai 280 hektar dengan panjang 450 meter dan tinggi bendungan 25 meter dari pondasi. Bendungan bertipe urugan tanah homogen yang juga merupakan proyek strategis nasional (PSN) ini nantinya saat musim kemarau dapat menyokong pasokan air di IKN.
“Kami harapkan bendungan dan infrastruktur SDA yang sedang digarap Brantas Abipraya ini dapat meningkatkan produktifitas pertanian, memudahkan masyarakat di IKN dalam memperoleh air bersih, serta meningkatkan perekonomian masyarakat,” tutup Purnomo.