Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak ingin suksesi kepemimpinan nasional seperti yang terjadi di Jakarta. Hasto menyebut Jokowi ingin sosok penggantinya mengutamakan keberlanjutan.
Hal itu ia sampaikan saat ditanya terkait saran Jokowi ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tentang sosok calon presiden yang diusung di Pilpres 2024.
"Ya Bapak Presiden Jokowi kan sangat concern bagaimana kepemimpinan beliau selama dua periode itu nanti berkelanjutan, jangan sampai seperti terjadi di Jakarta," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (20/03/2023).
Meski demikian, Hasto tidak menjelaskan apa yang dirinya maksud dengan 'seperti terjadi di Jakarta'. Namun, ia sempat menyinggung keberlanjutan kepemimpinan di DKI Jakarta kala membahas Anies Baswedan. Menurut Hasto, salah satu kekurangan Anies adalah tak melanjutkan kebijakan gubernur-gubernur DKI Jakarta sebelumnya sehingga pembangunan Jakarta kalah dari Surabaya.
"Coba kalau beliau jalankan kesinambungan dengan Pak Jokowi, Pak Ahok, Pak Djarot, pasti hasilnya juga baik, tetapi ketika mendudukkan diri sebagai antitesa terhadap hal yang baik, kita lihat apa hasilnya," ujar Hasto.
Di sisi lain, Hasto membantah kabar yang menyebut Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah sepakat mengusung Ganjar Pranowo di 2024. Hasto berkata tak ada kesepakatan antara Mega dan Jokowi pada pertemuan Sabtu (18/03/2023) lalu. Ia berkata kedua tokoh hanya berbagi cerita mengenai kebangsaan dan isu politik terkini.
"Pertemuan antarkader kan enggak menghasilkan kesepakatan. Pertemuan antarkader ini kesepahaman bagaimana seluruh ide, pemikiran, gagasan Bung Karno nanti diwujudkan melalui tata pemerintahan negara yang baik," katanya.
Hasto berkata PDIP mempertimbangkan masukan-masukan Jokowi soal capres. Namun, ia menyebut tak ada nama capres yang disepakati dalam pertemuan akhir pekan lalu. Dia berkata keputusan capres PDIP ada di tangan Mega. Partai banteng mempercayakan sepenuhnya kepada Mega.
"Tentu saja terkait dengan nama sekali lagi nanti Ibu Megawati Soekarnoputri yang akan menyampaikan pada momentum dan waktu yang tepat," katanya.
Jokowi dan Megawati menggelar pertemuan tertutup di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (18/3) lau. Mereka bertemu selama tiga jam. Jokowi berkata pertemuan itu membahas soal koalisi hingga capres. Dia menyebut telah memberi masukan ke Mega soal capres.
"Yang jelas saya menyampaikan pandangan-pandangan dari angka-angka yang kita miliki dan dari data-data yang kita miliki," tutur Jokowi di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (20/03/2023).