Ribuan tenaga kerja bongkar muat (TKBM) dan pengusaha truk (Toraci) mengaku sangat terdampak dan menderita buntut penutupan terminal Karya Citra Nusantara (KCN), yang selama ini menjadi tempat mencari nafkah.

Mereka memohon kepada Pemerintah melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) untuk mengaktifkan kembali operasional Badan Usaha Pelabuhan (BUP) KCN Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara.

Diketahui BUP KCN Pelabuhan Marunda ditutup sejak 8 bulan lalu oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, atas dugaan pencemaran batu bara.

"Kami sudah sangat menderita setelah 8 bulan KCN ditutup. Padahal terminal itu menjadi tempat kami bekerja mengais rejeki untuk menghidupi anak istri kami," kata Mukdar, Senin (13/03) seperti dikutip dari OceanWeek.

Sejak BUP KCN Pelabuhan Marunda ditutup, Mukdar mengatakan, dirinya terpaksa meminta belas kasih dan uluran tangan para dermawan hanya sekadar untuk memenuhi kehidupan sehari-hari anak dan istrinya.

"Seringkali kami meminta-minta ke kapal-kapal hanya untuk makan. Bahkan kami sekarang sudah nggak bisa lagi untuk membayar kontrakan, apalagi membayar sekolah anak," ungkapnya.

Untuk itu, Mukdar berharap Pemerintah melalui KSOP bisa membuka kembali operasional BPU KCN bisa beroperasi kembali. "Kalau bisa sebelum puasa Romadhon sudah beroperasi lagi," ucap Mukdar, penuh harap.

Senada dengan Mukdar, Sekjen Perkumpulan Operator Angkutan Curah Indonesia atau Toraci, Muslim Tampubolon berharap BPU KCN bisa beroperasi kembali.

"Kami sebagai operator truk lebih menderita lagi, sudah nggak bisa bayar pegawai. Sebab dengan ditutupnya KCN, kami sangat terganggu, karena 80% truk yang selama ini berkegiatan di KCN Marunda, jadi banyak yang menganggur," jelasnya.

Menurut Muslim, tak sedikit truk yang diparkir di garasi, mengingat banyak pemain batu bara yang mengalihkan kegiatannya dari terminal KCN ke pelabuhan lain. Sehingga muatan yang selama ini menjadi pasarnya, harus lepas akibat kegiatannya pindah ke pelabuhan lain, seperti di Cirebon.

"Pengusaha truk selama distop KCN merugi hingga ratusan miliar rupiah. Bagaimana kalau situasinya seperti ini terus kami sanggup melakukan peremajaan truk. 1.000 truk anggota Toraci menganggur dan 80% terparkir," tegasnya.

Oleh sebab itu, kata Muslim, menjelang Ramadhan dan menyongsong Hari Raya Idul Fitri, Toraci berharap Terminal KCN sudah bisa dibuka dan beroperasi kembali secara penuh.

Muslim minta agar Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (KSOP) Marunda mengerti akan keluhan-keluhan masyarakat kecil dan para pengusaha yang selama ini berkegiatan di terminal KCN.

"Kami sangat berterima kasih jika sebelum puasa Ramadhan Pelabuhan KCN sudah dibuka lagi," katanya.

Terpisah, Ketua Penjaspel Marunda, Fudyanpo Kamin mengaku sangat mengerti terhadap keluhan yang dirasakan oleh para TKBM dan para pengusaha.

"Kami (Penjaspel) berharap semua pemangku kepentingan bisa menghilangkan ego sektoral masing-masing, dan lebih mengedepankan kepentingan umum terutama masyarakat, sehingga bisa mengatasi tragedi pengangguran untuk  mencarikan solusi bagi perekonomian di Marunda dapat berjalan kembali," kata Fudy.

Fudy juga menyampaikan bahwa jika sekitar 2.000 tenaga kerja di KCN Marunda menjelang Ramadhan hingga Lebaran nanti nasibnya masih terkatung-katung tak menentu, hal itu akan menjadi preseden buruk bagi pemerintah.

"Karena itu, Penjaspel berharap sebelum Ramadhan, KCN sudah bisa beroperasi kembali," ungkapnya.

Pada Kamis (12/01) lalu, ratusan pekerja di lingkungan Pelabuhan KCN melakukan aksi unjuk rasa di Balai Kota DKI Jakarta. Mereka meminta Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono membuka kembali Pelabuhan KCN yang ditutup oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

Pada kesempatan itu, Ketua II Pengguna Jasa Pelabuhan (Penjaspel), Munif mengatakan ada sekitar 2 ribu orang yang terdampak dari penutupan Pelabuhan KCN Marunda.

"7 bulan kami ini tidak ada kegiatan, sementara pelabuhan sekitarnya boleh melakukan kegiatan," kata Munif.

Mereka menuntut pembukaan kembali Pelabuhan KCN. Menurut Munif, meski telah ditutup sekitar tujuh bulan, pencemaran di Marunda masih ada.

"Pencemaran tetap ada walaupun KCN ditutup, yang jadi pertanyaan kami, kami yang mencari nafkah di situ, kenapa pelabuhan lain tidak dipersoalkan, hanya KCN saja yang dipersoalkan," ujar dia.