Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan, jika terjadi koalisi kursi calon presiden harus dari PDIP. 

Hasto menanggapi pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo yang memberikan syarat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo harus menjadi calon wakil presiden bila ingin berpasangan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Menurut Hasto, dalam penjajakan kerja sama Pilpres 2024, PDIP akan mengambil inisiatif kursi calon presiden untuk partai berlambang banteng ini.

"Ya penawaran kerjasama tentu saja dalam rangka calon presiden, berasal dari PDI Perjuangan," kata Hasto dalam keterangannya, Senin (13/3).

Sementara, untuk kursi calon wakil presiden berasal dari konfigurasi politik kerjasama antar partai. Harus ada kesepakatan bersama-sama dengan koalisi.

"Artinya harus disepakati bersama-sama, oleh partai politik yang membangun kerjasama tersebut, mengingat calon presiden dan calon wakil presiden diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik," jelas Hasto.

Sesuai dengan amanat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bahwa kursi calon presiden harus dari PDIP.

Sebab PDIP sudah melakukan proses kaderisasi secara sistemik, dan melakukan penugasan terhadap kader partai baik di tingkat nasional maupun daerah dalam perspektif ideal.

"Partai mengusung calon presiden dari kader internal partai, itulah yang diperjuangkan oleh PDI Perjuangan," ujar Hasto.

Tunggu Restu Megawati

Hasto menegaskan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang akan menentukan calon presiden. Megawati akan memilih pasangan calon presiden dan calon wakil presiden terbaik dan sesuai dengan harapan rakyat.

"Ya nanti Ibu Megawati Soekarnoputri yang akan memutuskan pasangan yang terbaik dan sesuai dengan yang menjadi harapan rakyat," kata Hasto.

Kewenangan Megawati menentukan calon presiden dan calon wakil presiden sudah berjalan selama ini. Hasto mencontohkan ketika Megawati memiliki Joko Widodo di Pilpres 2014 dan 2019.

"Jadi, kalau kita lihat secara empiris pada tahun 2014 dan 2019, maka tahapannya, Ibu Megawati Soekarnoputri menetapkan calon presiden dari internal PDI Perjuangan, pada saat itu adalah Bapak Jokowi," ujar Hasto.

PDIP juga memberikan syarat kursi calon presiden harus dipegang kader partai banteng ini. Meski Gerindra telah memberi syarat, PDIP sangat terbuka untuk bekerjasama.

"Ya penawaran kerjasama tentu saja dalam rangka calon presiden, berasal dari PDI Perjuangan," tegas Hasto

"Sebagai partai pemenang pemilu dengan kepercayaan rakyat dua kali berturut-turut, tentu saja kami akan mengusung calon presiden dan inilah sebagai konsekuensi dari keputusan Kongres Ke-lima pada tahun 2019 lalu," sambungnya.

Sebelumnya, Gerindra membuka peluang bagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo duet dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Namun, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo menegaskan Prabowo menjadi calon presiden adalah harga mati.

"Saya kira kalau pak Ganjar mau ikut, mau diduetkan dengan pak Prabowo saya kira kami terbuka, pak Prabowo terbuka (Ganjar) sebagai calon wakil presiden," tegas adik kandung Prabowo Subianto ini ditemui usai deklarasi relawan Prabowo Mania 08 di Gedung Joang, Menteng, Jakarta, Minggu (12/3).