Tawaran gas yang diajukan Israel kepada Italia, selain bertujuan untuk meningkatkan hubungan ekonomi, juga bermaksud agar Roma mau mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel yang sah. Hal tersebut disampaikan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dalam wawancara dengan surat kabar la Repubblica Italia yang diterbitkan, Kamis (09/03/2023).

Netanyahu mengaku ingin meningkatkan hubungan ekonomi dengan Italia, terutama dengan potensi gas alam yang dimiliki Israel.

"Dan kemudian ada gas alam. Kami punya banyak dan saya ingin membahas bagaimana membawanya ke Italia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Anda," paparnya, seperti dimuat Y Net News.

Selain kesepakatan gas, Netanyahu juga berencana meminta Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

"Saya percaya waktunya telah tiba bagi Roma untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota leluhur orang-orang Yahudi selama tiga ribu tahun, seperti yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dengan isyarat persahabatan yang hebat," kata Netanyahu.

Israel mengklaim Yerusalem sebagai ibu kotanya tetapi tidak diakui oleh sebagian besar negara dan statusnya di bawah hukum internasional masih diperdebatkan sambil menunggu penyelesaian konflik Israel-Palestina.