Presiden China, Xi Jinping menyerang Amerika Serikat (AS) dengan komentar langsung yang tidak biasa. Serangan disampaikannya kepada sekelompok penasihat pemerintah yang mewakili pebisnis swasta selama pertemuan legislatif tahunan di Beijing, Senin (06/03/2023).

Dalam serangan itu, ia meminta perusahaan swasta China untuk berperang bersama Partai Komunis melawan penindasan AS.

"(Dalam lima tahun terakhir) negara-negara Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat telah menahan dan menindas kami secara menyeluruh, yang telah membawa tantangan berat yang belum pernah terjadi sebelumnya pada perkembangan kami," kata Xi seperti dikutip, Rabu (08/03/2023).

Xi Jinping  biasanya menghindari serangan langsung ke AS di depan umum. Bahkan ketika hubungan antara Beijing dan Washington telah memburuk tajam dalam beberapa tahun terakhir. Dalam menyebut AS, ia umumnya hanya merujuk pada 'negara-negara Barat' atau 'beberapa negara maju'.

Tapi saat berbicara kepada delegasi bisnis dari badan penasihat politik terkemuka, Xi menyatakan keprihatinan tentang tantangan eksternal dan ekonomi yang dihadapi negara itu, sambil mendesak orang-orang China untuk bersatu sebagai satu.

"Di masa mendatang, risiko dan tantangan yang kita hadapi akan semakin meningkat dan semakin berat. Hanya ketika semua orang berpikir di satu tempat, bekerja keras di satu tempat. Kita dapat terus memenangkan pertempuran baru. Kira berada di kapal yang sama," katanya.

Hubungan antara AS dan China yang merupakan dua negara dengan tingkat ekonomi terbesar dunia berada pada kondisi terburuk dalam beberapa dekade. Ketegangan semakin meningkat pada Februari setelah balon mata-mata yang dicurigai milik China melayang di atas Amerika Utara dan kemudian ditembak jatuh oleh jet tempur AS.