Viral video soal masuk sekolah jam 5 pagi di NTT (Nusa Tenggara Timur). Dalam video viral itu Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat meminta agar aktivitas sekolah khusus bagi siswa SMA dan SMK di Kupang, NTT dimulai sejak pukul 05.00 Wita. Hal tersebut menjadi sorotan beberapa pihak.
Anggota DPR dari Dapil NTT dari Fraksi PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira mengatakan, program tersebut hanya sekadar "kelinci percobaan" baik bagi siswa maupun tenaga pendidik. Menurutnya, kebijakan masuk pukul 05.00 pagi sangat tidak jelas.
"Kebijakan ini tidak punya cukup kuat dan jelas alasannya, untuk mengubah awal jam belajar siswa SMA/SMK menjadi jam 5 pagi. Jangan suatu kebijakan dibuat hanya atas dasar feeling dan selera pembuat kebijakan," kata Andreas dalam keterangan persnya.
Ia meminta agar Pemprov NTT mengkaji ulang kebijakan tersebut dan tidak menjadikan program ini sebagai kelinci percobaan.
"Jangan jadikan siswa/i kita menjadi "kelinci percobaan". Sebaiknya Dinas Pendidikan Propinsi mengkaji ulang kebijakan ini," katanya
Ia seperti dikutip dari wartaekonomi, juga menambahkan, dirinya menerima banyak keluhan dari para orang tua dan para guru atas kebijakan tersebut.
"Saya lagi di Dapil, di Flores. di daerah ramai penolakan dari sekolah, para guru dan orang tua siswa terhadap kebijakan ini," katanya.
Sementara Sekretaris Jenderal (Sekjen) Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Heru Purnomo, mengatakan pihaknya mengkritik kebijakan jam masuk sekolah pukul 5 pagi dan mendesak Gubernur serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT membatalkannya.
“Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengritik kebijakan masuk sekolah jam 5 WITA di NTT dan mendorong pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut," katanya dalam siaran tertulis.
Heru menyebutkan kebijakan jam masuk sekolah tersebut tidak punya perspektif kesehatan dan kepentingan terbaik bagi anak.
"Sangat membahayakan tumbuh kembang anak. Sebaiknya dibatalkan, karena tidak berpihak pada kepentingan terbaik bagi anak," katanya.
Heru menyebut perbandingan jam masuk sekolah di waktu dini hari itu, seperti aktivitas yang ada di pasar. Menurut dia, tidak ada perbedaan antara anak sekolah regular ataupun asrama dam penjual di pasar yang memulai aktivitas dini hari.
"Apalagi pertimbangannya sangat tidak berpersfektif anak,seperti sekolah regular disamakan dengan sekolah berasrama, dan anak-anak disamakan dengan penjual di pasar yang sudah jualan pukul 3 pagi”.
Sebelumnya, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengaku tak akan mundur untuk menerapkan rencana kebijakan peserta didik setingkat SMA dimajukan menjadi pukul 05.00 Wita.
Dijelaskan Viktor bahwa kebijakan itu hanya berlaku untuk SMA 1 dan SMA 6. Tujuannya, untuk mempersiapkan siswa menembus perguruan tinggi negeri (PTN) ternama atau sekolah kedinasan di Indonesia.
"Karena itu saya tak akan mundur. Saya menyatakan ini penting," kata Viktor dalam video yang diunggah di akun Instagram @viktorbungtilulaiskodat, Selasa (28/2).
Viktor berpendapat kebijakan ini penting untuk melatih kedisiplinan siswa. Ia percaya kedisiplinan ini mampu melatih mereka ketika mengikuti tes masuk sekolah kedinasan seperti Akademi Militer (Akmil) maupun Akademi Kepolisian (Akpol).
Terlebih lagi, ia mengatakan Pemprov NTT bekerja sama dengan Akpol dan Akmil agar siswa dari NTT dapat diterima menjadi calon tentara dan polisi. "Jadi mereka tersiapkan dengan baik," tambahnya.
Viktor juga menjelaskan mengapa hanya dua sekolah saja yang menerapkan jam masuk pukul 05.00 Wita. Menurut Viktor, dua sekolah tersebut yakni SMA 1 dan SMA 6. Sekolah tersebut memiliki kemampuan dan sanggup menerapkan aturan baru dalam mencetak siswa unggulan.
"Pertama SMA 1, siap-siap anak-anak SMA 1 kalau tidak kuat tarik pulang sudah, karena ini jalan terus kecuali saya berhenti September nanti, pasti bisa dibatalkan," kata Viktor.
Politikus NasDem ini meyakini semua perubahan pasti menimbulkan pro dan kontra. Termasuk keputusannya. Karena itu ia meminta jajarannya melakukan analisis dan kajian soal rencana kebijakan ini.
"Maka pelajaran paling baik di hidup kita try and fix. Di manapun kita berada, bergereja, berpemerintahan itu try and fix. Karena itu try and fix pendekatan untuk menemukan kekurangan-kekurangan kita," kata dia.
Viral Sekolah Jam 5 Pagi di NTT Tuai Sorotan Publik
