Korps Bhayangkara melakukan mutasi terhadap sejumlah Perwira Tinggi (Pati) dan Perwira Menengah (Pamen). Salah satu jabatan yang dirotasi Kapolri, Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo adalah posisi Kadiv Humas Polri.

Mutasi tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kapolri dengan nomor ST/498/II/KEP/2023 tertanggal 26 Februari 2023 yang ditandatangani Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut mutasi ini dalam rangka pergantian personel yang memasuki masa pensiun hingga promosi.

"Mutasi hal yang alamiah dalam organisasi Polri, dalam rangka pergantian personel yang memasuki masa purna, sekalian untuk promosi, tour of area dan duty," kata Dedi, Minggu (26/02).

Irjen Pol Dedi yang sebelumnya menjabat sebagai Kadiv Humas Polri didapuk mengisi posisi sebagai As SDM Kapolri.

Posisi Dedi digantikan Brigjen Pol. Sandi Nugroho yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Jianstra SSDM Polri.

Sandi menjabat Kepala Biro Jianstra SSDM Polri sejak 1 September 2020. Penyandang Bintang Adhi Makayasa Akpol 1995 ini punya jam terbang tinggi di bidang reserse.

Sebelum berkarir di Bareskrim Mabes Polri, mantan Kapolrestabes Surabaya (2019-2020) ini menorehkan segudang prestasi dalam menjaga keamanan Kota Pahlawan.

Sejak dilantik menjabat Kapolrestabes Surabaya pada 7 Mei 2019 menggantikan Kombes Pol Rudy Setiawan yang dipromosikan sebagai Wakapolda Lampung. Sandi Nugroho menekankan kasus 3C menjadi prioritas utama untuk menghadirkan aman bagi masyarakat.

Perwira Polri asli Salatiga ini rupanya sudah ‘membaca’ karakteristik Surabaya dengan hiruk pikuk masyarakat dari bermacam suku serta karakter, tentu menyimpan banyak permasalahan.

Tindak pidana Curat, Curas, Curanmor (3C) dan peredaran Narkoba, menjadi hal tak terpisahkan dari geliat kota metropolis kedua di Indonesia setelah Jakarta ini.

Sikap tegas terhadap para bandit yang meresahkan langsung dibuktikan Sandi Nugroho. Pada 2 Juli 2019, Sat Reskrim Polrestabes Surabaya langsung menindak ‘tegas’ pelaku curanmor karena berusaha melawan petugas saat akan diamankan.

Meskipun selalu tampil santun dan kalem, jangan kaget bila hanya dalam tempo 7 bulan pada tahun 2019, Polrestabes Surabaya di bawah kepemimpinannya telah menindak ‘sangat tegas’ 11 bandit jalanan dan bandar narkoba yang melakukan perlawanan saat disergap.

Ia juga menunjukkan kualitas pola pikirnya yang menjangkau jauh ke depan untuk menekan angka kriminalitas di Surabaya.

Selain kerja keras, Sandi Nugroho juga menekankan perlunya kerja cerdas dengan melaunching aplikasi digital 'Jogo Suroboyo' pada 7 Agustus 2019 demi mengendalikan keamanan Surabaya dan kenyamanan warganya.