Industri aset kripto disebut-sebut terus mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam dua tahun terakhir.

Hal itu dikatakan Ketua Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo), Teguh Kurniawan Harmanda pada Jumat, di acara Media Briefing "Bulan Literasi Kripto Industri Aset Kripto, Kini dan Nanti."

Untuk mengakomodasi pertumbuhan tersebut, pria yang akrab disapa Manda itu mengatakan asosiasi akan menjadi wadah para anggota untuk mendorong penguatan keamanan dan kenyamanan transaksi pelanggan.

"Tren investasi aset kripto kini sudah menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat dari berbagai usia dan profesi. Animo masyarakat untuk memilih kripto sebagai salah satu aset atau alternatif atas instrumen investasi konvensional akan semakin tinggi di waktu mendatang,” kata Manda.

Manda menambahkan, untuk menjaga agar pertumbuhan tetap sustainable, asosiasi memperbanyak diskusi dan audiensi kepada seluruh stakeholder untuk bersama sama menguatkan industri lebih baik lagi. 

“Kami bersama pelaku industri lain turut menguatkan industri dengan membuat program edukasi dan literasi, seperti bulan literasi kripto," ujar Manda. 

Di tempat yang sama, CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis seperti dilansir dari liputan6, menambahkan dari sisi pelaku usaha akan terus bersama regulator dan asosiasi untuk mewujudkan konsep Good Crypto Exchange. 

Tokocrypto bersama-sama dengan regulator, sebagai stakeholder penting industri kripto di Indonesia, siap untuk terus patuh ke peraturan yang berlaku dan bersinergi dan mendukung penuh program dan inisiatif.

"Sebagai pelaku usaha tentu harus comply dengan regulasi yang ada dan mengutamakan costumer protection. Tokocrypto akan tetap menjalankan prinsip tata kelola Good Governance yang kuat dan terus menjalin komunikasi dengan regulator,” ujar Rawis.

Dari sisi pertumbuhan nilai transaksi maupun jumlah pelanggan aset kripto di Indonesia sangat luar biasa. Berdasarkan data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) nilai transaksi kripto pada 2022 menyentuh angka Rp 306,4 triliun, menurun lebih dari 50 persen dibandingkan 2021.

Pada Januari 2023 tercatat transaksi aset kripto sebesar Rp 12.14 trilliun. Penurunan nilai transaksi ini tidak menyurutkan minat pelanggan untuk berinvestasi, tercatat jumlah pelanggan terdaftar hingga bulan Januari 2023 mencapai 16,9 juta.