Menko Polhukam, Mahfud Md merespons deklarasi Partai Ummat yang akan mengusung politik identitas dalam konstelasi politik Indonesia, dan akan memulai perjuangan dari masjid.
Mahfud Md, Jumat (24/02) menghadiri sekaligus membuka Halaqah Nasional Alim Ulama Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pondok Pesantren se-Indonesia (MP3I) di Menara Peninsula Slipi, Jakarta Barat. Dalam acara tersebut, Mahfud bicara mengenari negara dan agama yang tak bisa dipisahkan hingga politik identitas.
Awalnya, ia mengutip Imam Al Ghazali terkait ajaran agama dan negara seperti saudara kembar. Mahfud mengatakan negara adalah syarat untuk beribadah.
"Dalam memaknai kehidupan bernegara, kalau kata Imam Al Ghazali bernegara dan melaksanakan ajaran agama itu saudara kembar. Kalau bernegara tidak ada nilai nilai agama itu rusak, tapi kamu beragama kok tidak dikawal oleh kekuatan negara itu akan gagal, tidak bisa beragama dengan baik," ungkap Mahfud.
"Itu menjelaskan bahwa negara harus ada sebagai syarat untuk kita beribadah. Ini yang menjadi dasar pemikiran Indonesia," tambahnya.
Mahfud kemudian menyampaikan jika Indonesia memilih bentuk negara inklusif atau yang mampu menerima berbagai bentuk keberagaman dan keberadaan. Mahfud lalu menyinggung pidato Amien Rais terkait politik identitas.
"Indonesia memilih negara yang bentuknya inklusif, anda hidup bernegara jangan diskrimjnasi pada orang lain. Saya singgung sedikit politik identitas, Pak Amien Rais mendirikan Partai Ummat beliau baru berpidato Partai Ummat akan memperjuangkan politik identitas, dan akan menggunakan masjid sebagai tempat perjuangan," kata dia.
Mahfud tak mempersoalkan politik identitas asalkan menyadarkan umat Islam agar bersama-sama menjaga Indonesia. Namun, lanjut dia seperti dikutip dari detikcom, jika politik identitas dimaknai lain dirinya meminta tak perlu ada kampanye di masjid.
"Politik identitas itu artinya seperti yang dikatakan Pak Amien Rais itu akan mengkampanyekan politik identitas melalui masjid-masjid, itu tidak apa-apa. Menyadarkan umat Islam agar menjaga NKRI ini bersama-sama sebagai bagian dari politik inspiratif," paparnya.
"Kalau diartikan lain ya tidak usah dikampanyekan di masjid, bagi kita paling tidak yang tergabung dalam golongan Ahlu Sunnah Wal Jamaah. Paling tidak lagi, yang hadir di tempat ini," jelasnya.
Mahfud tak mempersoalkan politik identitas asalkan menyadarkan umat Islam agar bersama-sama menjaga Indonesia. Namun, lanjut dia, jika politik identitas dimaknai lain dirinya meminta tak perlu ada kampanye di masjid.
"Politik identitas itu artinya seperti yang dikatakan Pak Amien Rais itu akan mengkampanyekan politik identitas melalui masjid-masjid, itu tidak apa-apa. Menyadarkan umat Islam agar menjaga NKRI ini bersama-sama sebagai bagian dari politik inspiratif," paparnya.
"Kalau diartikan lain ya tidak usah dikampanyekan di masjid, bagi kita paling tidak yang tergabung dalam golongan Ahlu Sunnah Wal Jamaah. Paling tidak lagi, yang hadir di tempat ini," jelasnya.
Kasih Sambutan di Acara MP3I, Mahfud Md Senggol Politik Identitas Partai Ummat, Ini Katanya
