Dampak gempa M 7,8 yang mengguncang Istanbul dan beberapa wilayah lain di Turkiye dan sebagian wilayah di Suriah, sangat dahsyat. Terbaru, lebih dari 8000 orang tewas, puluhan ribu orang terluka, dan masih banyak yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan.
Salah seorang korban dari gempa besar tersebut adalah mantan Miss Belgium, Zeynep Sever Demirel. Wanita yang juga dikenal sebagai istri kiper legendaris Turki itu mengungkap kondisinya di Instagram @ zeynepseverdemirel miliknya. Sambil menangis, ia mengatakan situasinya sangat parah dan butuh bantuan dunia luar.
Zeynep Sever Demirel beralih ke Instagram untuk mengabarkan kondisi terbaru di negaranya yang diguncang gempa dahsyat. Dalam unggahan video, Zeynep mengaku daerah tempatnya tinggal, Hatay, sangat hancur. Rumah sakit pun runtuh sehingga sulit untuk membantu orang-orang yang jadi korban.
"Tidak ada cukup bantuan. Tolong bantu aku," katanya.
Istri mantan kiper, Volkan Demirel, yang kini menjadi manajer klub Hatayspor tersebut selamat dan berhasil keluar dari situasi berbahaya.
Akan tetapi, ia melihat orang-orang di sekitarnya yang butuh bantuan. Dikatakan jika beberapa temannya masih terperangkap dalam reruntuhan. Tak hanya Zeynep, suaminya Demirel juga telah meminta pertolongan.
"Tolong, aku ingin kalian mengirim semua sumber daya yang kalian punya. Untuk para pecinta lingkungan, (bencana) bukan hanya di Hatay dan Antakya. Tolong, aku mohon. Tolong, tolong, demi Tuhan, orang-orang sekarat di sini," ujarnya.
Laporan dari Zeynep Demirel dan suami pun mengkhawatirkan para pecinta olahraga. Dikatakan jika beberapa pemain ikut terluka karena bencana alam tersebut. Dilansir Haber Global, para pesepak bola dari tim Marasspor bahkan tengah bermalam di sebuah hotel yang runtuh.
Adapun timnas voli yang menjadi korban dan beberapa telah diselamatkan dari reruntuhan. Dilaporkan setidaknya 30 atlet terkena dampak.
Gempa bumi dengan magnitudo (M) 7,8 mengguncang Turkiye dan Suriah menewaskan ribuan orang saat mereka tidur. Guncangan gempa ini disebut yang terbesar dalam sejarah.
Dilansir kantor berita AFP yang dikutip detikNews, Senin (6/2/2023), Kepala Pusat Gempa Nasional Suriah Raed Ahmed mengatakan kepada radio pro-pemerintah bahwa gempa ini, 'menurut sejarah, gempa bumi terbesar yang tercatat dalam sejarah pusat gempa' dalam 100 tahun terakhir.