Pemerintah Inggris melalui Expression of Interest (EoI) berkomitmen menggelontorkan investasi US$ 1,2 miliar atau setara Rp17,87 triliun dengan sumsi kurs Rp14.899 per dolar AS untuk proyek Mass Rapit Transit (MRT) Jakarta.

Komitmen tersebut disampaikan Menteri Ekspor Inggris Andrew Bowie. Dijelaskannya, dana digelontorkan untuk pembangunan MRT Fase 3 yang membentang dari koridor East-West sepanjang 84,1 km. 

"Saya senang Inggris-Indonesia sedang mengeksplor peluang kerja sama dalam pengembangan MRT Jakarta. Pertemuan hari ini mendatangkan para ahli infrastruktur dan keuangan terdepan dari Inggris untuk berkolaborasi dalam mendukung rencana pengembangan transportasi Indonesia. Saya senantiasa menantikan perkembangan hubungan kedua negara di bidang tersebut," katanya Bowie, Jumat (03/02/2023).

Asisten Perekonomian dan Keuangan Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati turut menyampaikan terima kasih dan menyambut baik dukungan yang diberikan oleh Inggris. Sri Haryati mengatakan, pemerintah akan bekerja sama dengan MRT Jakarta untuk mewujudkan proyek ini, khususnya untuk mencapai bagian integrasi antara 3 provinsi yang berbeda.

Lintasan Fase 3 MRT Jakarta nantinya membentang dari Cikarang, Jawa Barat hingga Balaraja, Banten. Lintasan tersebut juga akan melewati DKI Jakarta. Sri Haryati juga menyebutkan bahwa pembangunan Fase 3 ini merupakan salah satu yang menantang karena melewati 3 provinsi.

"Kami sangat berterima kasih atas perhatian yang telah kami terima sejak tahun lalu dari Inggris, minat Inggris untuk terlibat dalam proyek ini telah memberi kami harapan," ujar Sri Haryati.