Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir sejak awal mendorong perusahaan BUMN, terutama himpunan bank negara (Himbara) untuk kerja sat-set, lebih aktif memanfaatkan teknologi.

"Kita itu (BUMN Himbara) kerja mesti sat set, tepat, cepat. Ini yang saya dorong sejak awal," kata Erick usai menghadiri Mandiri Investment Forum (MIF) di Jakarta, Rabu (01/02) lalu.

Erick mengatakan, akselerasi digital menjadi kata kunci dalam menghadapi situasi tantangan di era disrupsi.

"Ketika saya bertemu seseorang di pesawat, membicarakan bagaimana bank-bank di swasta mendorong digitalisasi, waktu itu awal 2020," katanya.

Ia pun membicarakan proses digitalisasi di Himbara dengan Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Darmawan Junaidi.

Erick menyebut akselerasi digitalisasi merupakan hal yang penting mengingat tugas besar Himbara dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) yang mencapai 92 persen dari total penyaluran KUR.

"Kalau tidak melakukan perubahan, sedangkan KUR-nya 92 persen, ini bahaya. Artinya akhirnya bebannya jadi mahal. Tapi tadi disampaikan Alhamdulillah pertumbuhan (Mandiri) masih 14,9 persen, itu dua persen di atas yang lainnya," ucap Erick.

Yang paling menggembirakan, ucap Erick, digitalisasi Bank Mandiri mampu mengefisiensikan hampir Rp15 triliun. Erick menyebut hal ini ditopang dengan keberhasilan superApps Livin Mandiri yang semakin digemari anak muda.

"Apalagi kita juga dorong Livin bekerja sama untuk pariwisata yang mana kita punya InJourney (holding pariwisata), ada bandara, hotel, Sarinah, ini ekosistem yang besar," lanjut Erick.

Erick mengingatkan sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia terletak pada dua hal utama yakni konsumsi domestik dan invetasi, baik melalui hilirisasi sumber daya alam atau industrialisasi pangan. BUMN, ucap Erick, berkomitmen membantu pemerintah yang menargetkan investasi masuk sebesar Rp1.400 triliun.

"Kalau dari project BUMN sendiri tahun ini Rp127 triliun, ini bukan dari bursa, kalau bursa lain lagi, entah dari aksi korporasi dan lain-lain," katanya.

"Kita juga mendorong program-program buku biru investasi di BUMN secara transparan. Salah satu yang ditonjolkan Bank Mandiri ada investasi dari private sektor," ucap Erick.