Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan (Zulhas) menepis temuan harga Minyakita yang tembus Rp 18.000 per liter. Menurutnya tidak mungkin produk minyak goreng murah itu naik begitu tinggi.

Sebelumnya, Minyakita seharga Rp 18.000/liter ditemukan oleh perwakilan Kanwil KPPU di Balikpapan dan Samarinda. Berdasarkan temuan di tiga pasar, harga Minyakita tembus Rp 17.000 sampai Rp 18.000 per liter.

"Oh nggak boleh yang premium aja Rp16.000, masa itu (Minyakita) Rp18.000/liter, nggak mungkin," kata Zulhas kepada wartawan di Shangri-La Hotel Jakarta, Senin (30/1/2023).

Zulhas memang terus menyanggah jika ada kenaikan harga pada produk Minyakita. Tetapi ia mengakui ada kekurangan pasokan Minyakita di pasaran. Menurutnya ada dua penyebab minimnya pasokan Minyakita di pasaran.

Pertama, karena Minyakita semakin diminati masyarakat karena harga yang terjangkau dan mudah didapati dari pasar tradisional hingga ritel modern. Tetapi Zulhas membantah adanya kenaikan harga.

"Sekarang dikemas sudah bagus sama dengan minyak-minyak premium dan bisa didapat di retail modern, di market-market modern bisa di mana-mana ada jadi semua orang ibu-ibu dan lain carinya minyak kita. Padahal jatahnya kan 300 ribu ton per bulan, ya tentu di pasar jadi kurang," ujarnya.

Kedua, karena ada program bahan bakar minyak dicampur dengan CPO 20% (B20) dan 35% (B35). Kedua program itu menyedot banyak CPO, misalnya untuk B20 membutuhkan 9 juta CPO dan B35 membutuhkan lagi 3 juta CPO.

"Dua kita merubah B20 menjadi B35. B20 itu nyedot CPO 9 juta, begitu berubah jadi B35 nambah 4 juta jadi 13 juta disedot. Nah memang ekspor sekarang agak melambat," ujarnya.

Zulhas mengaku sudah mengumpulkan 30 produsen minyak goreng untuk menambah produksi Minyakita ke depan. Penambahannya, 50% dari sebelumnya 300.000 ton per bulan, menjadi 450.000 ton/bulan. Harapannya, dengan penambahan itu pasokan Minyakita di pasaran menjadi bertambah.

"Kalau jatah satu bulan 300 ribu ton artinya setahun itu 3,6 juta, ditambah 50 persen jadi 450 ribu ton per bulan atau 6 ribu kurang selama setahun jadi ditambah 50 persen CPO diolah jadi Minyakita," ungkapnya.

Ia menargetkan Februari Minyakita akan membanjiri pasar lagi. "Karena akan puasa dan lebaran mudah-mudahan sudah mulai membanjiri pasar sehingga di pasar-pasar rakyat ini juga bisa normal lagi," tuturnya.

Sebagai informasi, kemudian dari kantor wilayah KPPU di Balikpapan. Berdasarkan temuan di tiga pasar, harga Minyakita tembus Rp 17.000 sampai Rp 18.000 per liter. Dominan pasokan di pasar sulit ditemukan masyarakat.

Dalam paparan perwakilan Kanwil V, di Pasar Baru Balikpapan, harga Minyakita Rp 17.000/liter, Pasar Klandasan Rp 18.000/liter, dan Pasar Segiri Rp 15.000 sampai Rp 18.000/liter.

"Minyakita dipasok dari beberapa distributor dari produsen yang berbeda. Salah satu distributor ad yang mengalami kekosongan stok. Di sisi lain ada distributor yang menerapkan pembelian Minyakita namun dengan syarat membeli produk lain," tutupnya.