Indonesia mengecam kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir ke komplek Masjid Al-Aqsa pada selasa (03/01) lalu.
Kementerian Luar Negeri RI menganggap kunjungan tersebut merupakan provokasi yang dapat memicu ketegangan dan siklus kekerasan baru di Palestina.
"Indonesia menyerukan Israel untuk menghormati status quo yang sudah disepakati bersama dan menghindari aksi dan provokasi yang mencederai tempat-tempat suci di Yerusalem" pernyataan kemlu RI. Rabu (4/1).
Indonesia menyerukan masyarakat internasional khususnya PBB untuk terus mendesak Israel untuk menghentikan segala tindakan yang dapat mempengaruhi stabilitas dan keamanan di Kawasan.
"Indonesia menekankan kembali pentingnya proses perdamaian Palestina - Israel berdasarkan prinsip "Two State Solution" sesuai parameter yang disepakati secara internasional".
Sebelumnya, Menteri Ben-Gvir memang vokal dalam menyuarakan agar warga Yahudi mendapatkan akses yang lebih besar untuk mengunjungi Temple Mount.
“Pemerintah Israel tidak akan menyerah kepada organisasi pembunuh, kepada organisasi teroris yang keji. Temple Mount adalah tempat paling penting bagi rakyat Israel. Temple Mount terbuka untuk semua, Muslim dan Kristen datang ke sini, dan ya juga orang Yahudi,” jelas Ben-Gvir, dikutip dari AP, Selasa (4/1).
“Dalam pemerintahan di mana saya juga anggotanya, tidak akan ada diskriminasi dan orang Yahudi akan datang dan mengunjungi Temple Mount. Kami menjelaskan kepada Hamas bahwa kami tidak menyerah, kami tidak menyerah, kami tidak gentar," ujarnya.
Melansir Times of Israel, kecaman atas kunjungan Ben-Gvir juga diserukan oleh Turki, Qatar, Bahrain, Prancis, Britania Raya, hingga Jerman.