Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menilai,  penghentian pembelajaran tatap muka (PTM) lebih efektif diterapkan untuk satu kelas dibanding penghentian satu sekolahan jika rombongan belajar terkonfirmasi Corona Virus Desease 2019 atau COVID-19.

Dicky mengakui, jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 memang terjadi di klaster sekolah. Hal ini menanggapi Surat Edaran Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim terkait penghentian sementara PTM jika ada warga sekolah yang terpapar COVID-19.

Surat Edaran Nomor 7 Tahun 2022 tentang Diskresi Pelaksanaan Keputusan Bersama 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19 ini ditandatangani Nadiem pada 29 Juli 2022.

Dalam Surat Edarannya, Nadiem meminta setop sementara PTM akan dilakukan jika kasus COVID-19 terus melonjak. Penghentian sementara PTM akan diberlakukan selama tujuh hari atau lima hari tergantung tingkat penyebaran COVID-19 di sekolah masing-masing.

"Ketika jelas siswa/warga sekolah positif dan ada dalam klaster sekolah, artinya bukan dari berpergian. Kalaupun ada di kelasnya, ya kelasnya itu yang tutup untuk penguatan testing tracing bukan sekolah. Kelasnya yang karantina," kata Dicky, Minggu (31/07/2022).

"Tapi, kalau misal tersebar misal ada 24 kelas di dalam satu sekolah, dan ada 2 sampai 3 kelas yang positif, ya sudah pengentian sementara PTM satu sekolah tapi cukup lima sampai satu pekan," sambung Dicky.

Dicky mengusulkan, bila terjadi kasus di lingkungan sekolah, manajemen sekolah harus memperketat kembali protokol kesehatan saat aktivitas belajar mengajar. Pemerintah juga diminta proaktif melakukan vaksinasi tahap tahap ketiga atau bahkan tahap keempat untuk guru dan staf sekolah.

"Untuk mengurangi potensi penyebaran maka sekolah-sekolah harus memastikan staf guru mendapatkan booster karena masuk dalam kategori publik, mereka harusnya mendapat dosis keempat juga," kata Dicky.

Lebih lanjut Dicky menyampaikan strategi untuk mencegah penularan COVID-19 di sekolah. Strategi pencegahan adalah menjaga konsistensi penggunaan masker bagi siswa maupun guru. Kemudian membersihkan dan memelihara fasilitas sekolah secara rutin.

Ventilasi gedung, juga merupakan komponen penting yang harus dijaga. Unsur ini penting untuk menjaga sirkulasi dan kualitas udara di dalam ruangan.

"Ventilasi harus dipastikan ada jendela sehingga ada sirkulasi udara. Jika kurang, bisa memakai kipas angin atau bahkan melangsungkan pembelajaran di luar kelas," ujarnya. 

Aturan Penghentian PTM:

1. Penghentian sementara pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan dilakukan pada:

a. rombongan belajar yang terdapat kasus konfirmasi COVID-19 apabila:

1) terjadi klaster penularan COVID-19 di satuan pendidikan; dan/atau

2) hasil surveilans epidemiologis menunjukkan angka positivity rate warga satuan pendidikan terkonfirrnasi COVID-19 sebanyak 5 persen atau lebih; atau

b. peserta didik terkonfirmasi COVID-19 apabila:

1) bukan merupakan klaster penularan COVID-19 di satuan pendidikan; dan/atau

2) hasil surveilans epidemiologis menunjukkan angka positivity rate warga satuan pendidikan terkonfirmasi COVID-19 di bawah 5 persen; dan

c. peserta didik yang mengalami gejala COVID-19 (suspek).

Republika/SE Mendikbudristek 7/2022