Pengamat Ingatkan, Akan Banyak 'Investor Zombie' Bergentayangan di Dunia Startup!

FOTO : Fenomena Baru Akan Terjadi di Dunia StartUp, Akan Banyak Investor Zombie - Foto: Ilustrasi oleh umgidealab

Rayu

Beberapa pengamat memberi peringatan akan kemunculan perusahaan modal ventura atau (Venture Capital atau VC) yang seperti 'zombie'. Perumpamaan ini ditujukan untuk perusahaan permodalan yang statusnya seperti 'hidup segan mati tak mau' karena dana kelolaannya kian tipis.

"Kami memprediksi ada peningkatan jumlah VC zombie; VC yang masih ada karena perlu mengelola investasi yang mereka lakukan dari dana sebelumnya tetapi tidak mampu mengumpulkan dana berikutnya," ujar Maelle Gavet, CEO jaringan pengusaha global Techstars, Minggu (19/02/2023).

Perusahaan modal ventura yang selayaknya zombie ini dapat meningkat hingga 50% dalam beberapa tahun ke depan. Lantas, mengapa fenomena ini bisa terjadi?

Diketahui, VC mengambil dana dari institusi pendukung dana yang dikenal sebagai Limited Partner (LP), dan menyerahkan sejumlah kecil uang tunai kepada perusahaan rintisan dengan imbalan ekuitas. LP ini biasanya berupa institusi dana pensiun, dana abadi, dan kantor keluarga.

Jika semuanya berjalan lancar dan startup itu berhasil go public (IPO) atau diakuisisi, VC akan mendapatkan kembali dananya atau, lebih baik lagi, menghasilkan keuntungan dari investasi mereka. Namun dalam lingkungan perekonomian global kini, LP cenderung lebih 'pilih-pilih' terhadap pendanaan mereka.

Perekonomian global memang sedang tertekan dalam sektor teknologi. Baru-baru ini, saham teknologi telah tersandung di tengah sentimen investor seiring bursa saham AS Nasdaq turun hampir 26% dari puncaknya pada November 2021.

Selain jatuhnya saham teknologi, jatuhnya angka layanan pembayaran online seperti Pay Later hingga 40% dan bangkrutnya investor kripto seperti FTX menjadi beberapa akar permasalahan ini.

"LP mundur setelah terekspos berlebihan di pasar swasta, menyisakan lebih sedikit modal untuk digunakan di sejumlah besar perusahaan VC yang dimulai selama beberapa tahun terakhir," kata pendiri perusahaan VC Activant Capital Steve Saraccino.

VC Zombie Masih Ngumpet

Lantas, kapan VC Zombie ini menunjukkan wajah mereka sebenarnya? Dosen Carnegie Mellon University Frank Demmler mengatakan, fenomena ini kemungkinan akan memakan waktu tiga hingga empat tahun sebelum perusahaan VC yang 'sakit' terang-terangan menunjukkan tanda keterpurukannya.

"Perilakunya tidak akan terlihat jelas, tetapi tanda-tandanya adalah mereka belum melakukan investasi besar selama tiga atau empat tahun terakhir, mereka belum mengumpulkan dana baru." kata Demmler.

"Mereka kemudian ada dalam situasi saat kemampuan mereka untuk mengembalikan modal yang diinginkan LP mendekati nol. Saat itulah fenomena zombie benar-benar terjadi," tambahnya.

Namun, kemunduran perusahaan ventura tidak akan terlihat sama seperti kegagalan industri teknologi (tech bubble burst) yang baru-baru ini terjadi juga di Indonesia. Perusahaan modal ventura tidak akan melakukan PHK kepada staf mereka secara berbondong-bondong, tidak seperti perusahaan teknologi yang telah memberhentikan ribuan orang.

Sebaliknya, mereka akan kehilangan staf dari waktu ke waktu melalui pengurangan. Mereka juga akan menghindari mengisi pendanaan pada mitra startup baru saat mereka bersiap untuk akhirnya berhenti.



www.bizlaw.id
Redaksi | Disclaimer | Dewan Pers