Kembangkan Bisnis di Luar Kelistrikan, PLN Teken MoU dengan Enam Startup Pilihan

FOTO : Seorang pegawai startup Imajin sedang membuat desain parts untuk mesin. Imajin, adalah startup yang bergerak dalam industri manufaktur mulai pembuatan molds, dies, parts hingga penyewaan mesin CNC. (Dok.PLN)

Viozzy

PLN Grup mencoba mengembangkan bisnis di luar kelistrikan dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan enam starup pilihan.

Hal ini dilakukan sebagai langkah progresif perseroan untuk menciptakan ekosistem bisnis yang berkesinambungan lewat program Connext Powered by PLN.

MoU ini ditandatangani oleh jajaran Manajemen Atas PLN, Direksi Subholding dan Anak Usaha PLN, dengan Founder atau Co-founder starup terpilih. Kerja sama ini disambut hangat oleh Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.

Darmawan mengatakan sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PLN senantiasa membuka diri untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pengembangan bisnis.

"Melalui program Connext, kami menyampaikan dukungan penuh kepada starup terpilih yang akan belajar dan bergabung dengan ekosistem PLN. Ini merupakan bentuk kolaborasi PLN dengan starup yang bertujuan mengubah tantangan global terkait disrupsi teknologi menjadi peluang," tutur Darmawan.

Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo menjelaskan bahwa pihaknya terus mendorong utilisasi aset secara maksimal hingga di luar kelistrikan melalui anak perusahaan.

"Kami bersama enam starup pilihan, akan memaksimalkan aset untuk pengembangan teknologi digital, internet, hingga cold chain management," ungkap Hartanto.

Hartanto menuturkan bahwa untuk PLN Icon Plus, akan berkolaborasi dengan Fresh Factory dari industri cold chain, Nodeflux dari industri computer vision, Amoda dari industri commercial space management, dan Kanggo dari industri home services.

Selanjutnya, PT Energy Management Indonesia (EMI) akan kerja sama dengan Rekosistem dari industri waste to energy untuk pemanfaatan sampah menjadi bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Sementara itu, PT Haleyora Power berkolaborasi dengan Imajin dari industri manufaktur on demand.

"Kolaborasi ini sebagai bentuk adaptasi perusahaan terhadap kemajuan teknologi dan perubahan perilaku masyarakat saat ini yang serba digital dan ringkas," ujar Hartanto.

"Tak ketinggalan, semua proses bisnis yang dilakukan PLN juga mengusung keberlanjutan di bidang lingkungan dan sosial dengan keterlibatan aktif masyarakat," pungkasnya.



www.bizlaw.id
Redaksi | Disclaimer | Dewan Pers