BMKG memberikan informasi terkait gempa kuat yang terasa hingga ke Jakarta tersebut.
Ind | Senin, 21 November 2022 - 13:35 WIB
Gempa bumi terjadi pada Senin (21/11) pukul 13.21 WIB. Guncangan gempa terasa kuat di Jakarta, terutama di gedung bertingkat.
Guncangan gempa dirasakan tidak hanya di gedung bertingkat. Ade, warga Cirendeu, Tangsel, mengaku merasakan getaran gempa. "Pagar rumah sampai bergoyang," katanya.
BMKG memberikan informasi terkait gempa kuat yang terasa hingga ke Jakarta tersebut.
Gempa berkekuatan M 5,6 berpusat di 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. "Kedalaman 10 km," tulis BMKG.
Belum ada informasi lanjut mengenai dampak gempa. BMKG mengimbau warga untuk berhati-hati terhadap gempa susulan.
Sementara untuk korban jiwa hingga saat ini belum ada laporan. Tidak hanya rumah saja yang rusak, dari hasil pendataan ada enam sekolah yang rusak dan 10 unit sarana ibadah seperti masjid dan mushalla
Rayu | Selasa, 22 November 2022 - 18:15 WIB
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat, hingga Selasa (22/11/2022) pagi WIB, jumlah rumah yang rusak akibat dampak gempa Cianjur di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencapai 681 unit. Jumlah itu bisa bertambah jika data baru sudah masuk.
"Data ini masih sementara, karena kami masih melakukan assessment terkait kerusakan akibat dampak gempa M 5,6 yang berpusat di Cianjur pada Senin, (21/11/2022)," kata Sub Koordinator Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Medi Abdul Hakim di Kabupaten Sukabumi, Selasa.
Menurut Medi, ratusan rumah yang rusak tersebut tersebar di 19 kecamatan. Untuk kecamatan yang paling parah yakni Kecamatan Sukalarang dengan jumlah rumah yang rusak sebanyak j179 unit, kemudian Kecamatan Kadudampit sebanyak 154 unit dan Kecamatan Nagrak terdapat 132 unit yang rusak.
Untuk jumlah warga yang mengungsi sebanyak 58 kepala keluarga (KK) dan korban luka sebanyak 11 orang dengan rincian satu luka sedang dan 10 luka ringan. Korban luka karena tertimpa puing bangunan rumah dan seluruhnya sudah mendapatkan penanganan petugas medis.
Sementara untuk korban jiwa hingga saat ini belum ada laporan. Tidak hanya rumah saja yang rusak, dari hasil pendataan ada enam sekolah yang rusak dan 10 unit sarana ibadah seperti masjid dan mushalla. Selain itu, getaran gempa juga merusak akses jalan di Kecamatan Gunungguruh.
"Kami masih melakukan pendataan dan tidak menutup kemungkinan jumlah bangunan yang rusak bertambah. Untuk nilai kerugian masih dalam perhitungan," ujar Medi.
Dia mengatakan, Kecamatan Sukalarang menjadi daerah terparah terdampak gempa karena berbatasan langsung dengan Kabupaten Cianjur. Pihaknya pun mengimbau kepada warga untuk tetap waspada serta segera melapor jika di daerahnya ada bangunan yang terdampak gempa meskipun hanya rusak ringan.
Gempa menyebabkan 162 orang meninggal dunia dan 370 orang luka-luka
Ind | Selasa, 22 November 2022 - 14:55 WIB
Setidaknya 13.000 orang mengungsi akibat gempa bumi di Cianjur yang terjadi pada Senin (21/11) kemarin. Angka itu diungkapkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Ada 13.000 pengungsi, Pak, ini yang mohon atensi karena akan mengungsi dalam hitungan hari atau minggu," kata Ridwan Kamil saat melakukan video call dengan Ma'ruf, Selasa (22/11).
Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menjelaskan bahwa jumlah tersebut masih bisa bertambah karena ada wilayah yang aksesnya masih terisolasi.
Ia menyebutkan, saat ini kegiatan akan difokuskan untuk menormalkan akses menuju daerah tersebut sambil memerintahkan perangkat desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas untuk melakukan pertolongan pertama.
"Setelah jalan normal kita ada 14 titik tempat pengungsian yang nanti juga dapur umum dan lain-lain," ujar Emil.
Emil juga melaporkan bahwa posko penanganan bencana gempa bumi ini dipusatkan di Pendopo Bupati Cianjur yang cukup luas sehingga bisa dibangun lokasi pengungsian dan rumah sakit darurat.
Emil pun meminta kepada Maa'ruf untuk memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperbaiki infrastuktur yang rusak.
"Mayoritas jalan yang rusak kemudian paling banyak bangunan warga karena total ada 2.300-an yang rusak, mungkin Pak Wapres bisa bantu nanti arahan ke PUPR, Pak," kata Emil.
"PUPR ya, ya, nanti saya minta, Pak," ujar Ma'ruf.
Di sisi lain, Wapres juga akan memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memulihkan kondisi pascabencana.
"Nanti BNPB juga yang menangani yang berat, yang ringan, nanti ada pembagian biasanya begitu, nanti saya minta BNPB," kata Ma'ruf.
Diketahui, gempa bumi dengan magnitudo 5,6 terjadi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat pukul 13.21 WIB pada Senin (21/11).
Gempa menyebabkan 162 orang meninggal dunia dan 370 orang luka-luka. Sebanyak 3.257 unit rumah dilaporkan rusak akibat gempa tersebut, sementara 5.405 warga mengungsi ke beberapa titik.
Bagi Anda yang ingin memantau atau mengecek kondisi keluarga di Cianjur, BNPB menyediakan call center yang bisa dihubungi.
Kepala BNPB Suharyanto menuturkan, call center yang bisa dihubungi adalah 117 untuk BNPB dan 115 untuk Basarnas
Selain itu, informasi lengkap mengenai kondisi korban juga dapat diakses melalui posko terpusat di kantor BPBS Kabupaten Cianjur.
Jokowi ingin memastikan bantuan logistik, seperti makanan, minuman, obat-obatan, sembako, dan bantuan lainnya
Ind | Selasa, 22 November 2022 - 12:55 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi korban gempa Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11). Presiden Jokowi berangkat pada pukul 11.25 WIB. Ia ingin memastikan korban gempa mendapatkan penanganan yang memadai.
Berdasarkan keterangan tertulis dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Selasa (22/11), perjalanan menuju Cianjur ini ditempuh Presiden dengan menggunakan kendaraan roda empat. Meskipun Jokowi sebenarnya dapat menggunakan helikopter.
"Presiden lebih memilih menggunakan mobil untuk memastikan akses jalan yang sempat tertutup akibat gempa, sudah kembali terbuka," ucap Deputi bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Bey menjelaskan Jokowi ingin memastikan bantuan logistik, seperti makanan, minuman, obat-obatan, sembako, dan bantuan lainnya tidak menemui hambatan dalam pengiriman.
Selain itu, beberapa lokasi yang akan ditinjau langsung oleh Presiden Jokowi antra lain rumah sakit, daerah terdampak bencana, dan posko pengungsian.
Polri telah berhasil mengidentifikasi 90 persen korban jiwa bencana gempa Cianjur
Ind | Selasa, 22 November 2022 - 18:55 WIB
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bahwa sampai saat ini tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah berhasil mengidentifikasi 90 persen korban jiwa bencana gempa Cianjur.
"Laporan dari Pak Kapusdokes (Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan), untuk tim DVI, korban-korban yang dirujuk ke rumah sakit bisa saya katakan 90 persen dapat teridentifikasi," ujar Dedi di Polres Cianjur, Selasa (22/11).
Dia mengatakan, bahwa sampai saat ini tim dari DVI Polri masih bekerja untuk mengidentikasi beberapa korban yang masih belum teridentifikasi.
“Ya tinggal sedikit saja yang belum diidentifikasi. Ini tim DVI sedang bekerja keras untuk segera mengidentifikasi korban dan menyerahkan kepada pihak keluarga,” ucapnya.
Dedi juga mengungkap, bahwa untuk menbantu proses evakuasi dan lainnya disekitar wilayah Cianjur, pihak dari Polri telah mengerahkan setidaknya 350 personel.
“Saat ini kita sudah kerahkan sebanyak 350 anggota dari Sabhara, Brimob, kemudian dari Pusdokes dan lainnya,” ungkap Dedi.
Diketahui, gempa bumi dengan magnitudo 5,6 terjadi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat pukul 13.21 WIB pada Senin (21/11).
Gempa menyebabkan 162 orang meninggal dunia dan 370 orang luka-luka. Sebanyak 3.257 unit rumah dilaporkan rusak akibat gempa tersebut, sementara 5.405 warga mengungsi ke beberapa titik.