Pemilih Partai NasDem memutuskan mendukung Ganjar sebanyak 26,9 persen, mendukung Prabowo sebanyak 17,3 persen. Sementara, Anies Baswedan sebanyak 15,4 persen.
Triaji | Selasa, 25 Oktober 2022 - 18:57 WIB
Hasil survei Litbang Kompas menyatakan pemilih Partai NasDem lebih banyak memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atau Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, ketimbang Anies Baswedan. Padahal, Partai NasDem, resmi deklarasikan Anies sebagai calon presiden (capres) 2024 pada Senin, 3 Oktober 2022.
Berdasarkan survei Litbang Kompas, pada Oktober 2022, pemilih Partai NasDem memutuskan mendukung Ganjar sebanyak 26,9 persen, mendukung Prabowo sebanyak 17,3 persen. Sementara, Anies Baswedan sebanyak 15,4 persen.
"Survei periode Oktober ini menangkap faktor Partai NasDem dan Anies Baswedan memang belum menunjukkan relasi yang cukup kuat antar keduanya. Setidaknya, hal ini bisa kita lihat dalam konfigurasi pilihan capres dari responden pemilih NasDem serta bagaimana distribusi pemilih Anies Baswedan terhadap latar belakang parpol pilihannya," kata peneliti Litbang Kompas Johan Wahyu dikutip dari Kompas.id, Selasa, 25 Oktober 2022.
Pemilih Demokrat dan PKS Dominasi Mendukung Anies
Sementara, pemilih Anies Baswedan justru datang paling banyak dari Partai Demokrat sebesar 19,8 persen. Namun, angka ini pun sebenarnya menurun dari Juni lalu yang mencapai 22,2 persen.
Sementara, pemilih dengan latar belakang partai politik yang banyak mendukung Anies berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 20,7 persen. Kemudian Partai Gerindra 13,1 persen dan PDI Perjuangan dengan 6,6 persen.
Survei Kompas ini dilakukan dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi. Survei ini mewawancara secara langsung 1.200 responden pada 24 September-7 Oktober 2022. Lewat metode ini, tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dan margin of error kurang lebih 2,8 persen.
Sanksi teguran lisan juga diberikan kepada Ganjar karena yang bersangkutan adalah kader senior yang sudah sepatutnya lebih menegakkan disiplin.
Triaji | Senin, 24 Oktober 2022 - 21:21 WIB
Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun menyampaikan PDI Perjuangan menjatuhkan sanksi berupa teguran lisan kepada Ganjar Pranowo terkait dengan pernyataannya siap menjadi calon presiden (capres) pada Pemilu 2024.
"Supaya keadilan di partai itu ditegakkan pada seluruh anggota partai dari Sabang sampai Merauke, tadi kami sampaikan jatuhkan sanksi teguran lisan kepada Pak Ganjar Pranowo sebagai kader," kata Komarudin kepada wartawan usai melakukan klarifikasi kepada Ganjar di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin, 24 Oktober 2022.
Meskipun tindakan Ganjar itu tidak melanggar aturan dasar dan aturan rumah tangga (AD/ART) partai, menurut Komarudin, pernyataan mengenai siap menjadi capres tersebut menimbulkan multitafsir di tengah masyarakat.
Di samping itu, kata dia, sanksi teguran lisan juga diberikan kepada Ganjar karena yang bersangkutan adalah kader senior yang sudah sepatutnya lebih menegakkan disiplin.
"Beliau ini bukan kader baru masuk, beliau ini senior, termasuk senior dalam partai. Beliau ini pertama masuk, di Papua, melakukan kaderisasi di sana. Oleh karena itu, beliau harus lebih berdisiplin," ucap Komarudin.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa penegakan disiplin berlaku sama atau adil untuk semua pihak yang ada di partai berlambang kepala banteng itu.
"Untuk itu, Kongres Kelima PDI Perjuangan telah menetapkan partai ini sebagai partai pelopor. Partai pelopor itu partai yang berdisiplin dalam teori, ideologi sebagai hal paling penting dan mutlak, disiplin dalam organisasi, menjalankan platform partai, dan gerakan ke bawah," kata dia.
Hasto juga menyampaikan, sebagaimana pesan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, bahwa seluruh anggota dan kader partai untuk membangun kesabaran revolusioner terkait dengan capres dan cawapres.
Pada momentum yang tepat, lanjut Hasto, capres/cawapres itu pasti akan diumumkan setelah melalui pertimbangan dan pendalaman. Saat ini skala prioritas bagi seluruh kader partai adalah turun ke bawah membantu bangsa Indonesia menghadapi berbagai persoalan yang ada.
Sebelumnya, Ganjar yang juga Gubernur Jawa Tengah itu tiba di Kantor DPP PDI Perjuangan mengenakan setelan seragam partai berwarna merah dan masker berwarna merah putih sekitar pukul 15.58 WIB.
Selanjutnya, Ganjar berjalan memasuki kantor yang didominasi oleh warna putih dan merah itu.
Adapun pemanggilan Ganjar ke Kantor DPP PDI Perjuangan itu tertuang dalam surat bernomor 4545/IN/DPP/X/2022 tertanggal 21 Oktober 2022 perihal untuk klarifikasi. Klarifikasi itu dilakukan di hadapan Komarudin dan Hasto.
Prabowo unggul jika pemilihan presiden diadakan sekarang hanya diikuti oleh pimpinan tiga partai terbesar yaitu Golkar, PDIP dan Gerindra.
Triaji | Minggu, 23 Oktober 2022 - 21:09 WIB
Saiful Mujani Research and Consultant (SMRC) merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas calon presiden 2024 hanya diikuti tiga pimpinan partai politik. Dalam babak simulasi ini ketua umum Partai Gerindra Prabowo tidak terkalahkan.
"Prabowo mendapat 54,9 persen suara responden, jauh mengungguli Puan yang didukung oleh 10,6 persen suara responden dan Airlangga 8,8 persen suara responden," kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani alam jumpa pers daring, Minggu (23/10).
Dijelaskan, Prabowo unggul jika pemilihan presiden diadakan sekarang hanya diikuti oleh pimpinan tiga partai terbesar yaitu Golkar, PDIP dan Gerindra. Dia meyakini, jika benar demikian, maka Prabowo akan menang dalam satu putaran.
"Prabowo bisa menang satu putaran," ujar dia.
Masih menurut Deni, calon presiden adalah mereka memiliki tiket partai dan yang diusung partai yang memenuhi persyaratan ambang batas presiden 20 persen. Berkaca dari hal itu, terlihat kecenderungan di kalangan partai politik terbesar, seperti PDIP, Golkar, dan Gerindra untuk mengusung pimpinan mereka sebagai calon presiden.
"Maka dengan mengamati elektabilitas pimpinan-pimpinan partai tersebut menjadi hal penting," tandasnya.
Survei SMRC hari ini dilakukan secara tatap muka pada 3-9 Oktober 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Total sebanyak 1.220 responden yang ikut dalam hasil jajak survei kali ini dan dipilih secara random (stratified multistage random sampling). Survei ini memiliki margin of error sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95%.
Dalam simulasi tiga nama (Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan) disebutkan bahwa Ganjar unggul dengan 32,1 persen.
Triaji | Kamis, 27 Oktober 2022 - 18:03 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menanggapi hasil survei dari Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menyebutkan bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo sebagai calon presiden lebih unggul daripada Prabowo Subianto.
"Survei itu biasa, naik turun timbul tenggelam, jadi buat kami itu sesuatu yang biasa. Dahulu waktu Pak Jokowi dan Pak Ahok jadi calon Gubernur DKI Jakarta ketika kami usung bersama PDI Perjuangan itu surveinya juga tidak tinggi, tetapi kekuatan kami dengan tim berusaha memperjuangkan beliau dan akhirnya terpilih," kata Muzani dikutip Kamis, 27 Oktober 2022.
Muzani mengatakan bahwa partainya tak gusar dengan hasil survei. Contoh lain yang dia sebut adalah soal kemenangan Anies Baswedan atas Ahok pada tahun 2017. Saat itu hasil survei menunjukkan bahwa Ahok mengungguli Anies.
"Kami telah membuktikan di banyak tempat sehingga survei bagi kami hanya indikasi saja, kami santai tidak gusar silakan ungkap saja di berbagai survei," ujarnya.
Berdasarkan hasil survei SMRC yang dirilis pada hari Minggu (23/10) dalam simulasi tiga nama (Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan) disebutkan bahwa Ganjar unggul dengan 32,1 persen.
"Elektabilitas Ganjar sebesar 32,1 persen, diikuti Prabowo Subianto 27,5 persen, dan Anies Baswedan 26 persen. Ada 14,4 persen yang belum menjawab atau tidak tahu," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvan.
Di samping hasil survei, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani turut menyampaikan bahwa pemilihan calon wakil presiden menjadi hal yang penting sehingga telah ada kriteria untuk mendampingi Prabowo dalam Pilpres 2024.
"Kriterianya bisa diterima oleh Pak Prabowo sebagai Ketua Umum Gerindra dan Pak Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB karena dalam deklarasi koalisi disebutkan bahwa harus mendapat persetujuan," kata anggota DPR RI dari Dapil Lampung itu.
Selain itu, dalam konsolidasi dengan DPD Partai Gerindra di Bali, di hadapan Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya atau De Gadjah, Ahmad Muzani memandang penting bagi partainya untuk tidak menyepelekan pimpinan anak cabang (PAC).
Menurut dia, kesetiaan dan loyalitas pengurus tingkat dua atau yang paling rendah di skala partai merupakan hal yang harus diperhatikan sebagai orang yang menjaga suara di tingkat kecamatan.
Masih dari survei yang sama, meski elektabilitas Puan Maharani mengalami kenaikan, namun masih jomplang dengan Ganjar
Ind | Rabu, 26 Oktober 2022 - 13:58 WIB
Elektabilitas Ganjar Pranowo tertinggi berdasarkan Survei Litbang Kompas Oktober 20220 yang dirilis pada Rabu (26/10).
Elektabilitas Ganjar sebagai capres mencapai 23,2 persen. Angka tersebut naik dari survei sebelumnya Juni 2022 yang mencatatkan elektabilitas Ganjar sebesar 22 persen.
Ganjar juga menempati posisi pertama, diikuti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto 17,6 persen, dan selanjutnya mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 16,5 persen.
Dalam analisis Litbang Kompas juga disebutkan, modal suara Ganjar berasal dari simpatisan PDI Perjuangan dan partai-partai lain.
"Modal suara Ganjar diperoleh dari simpatisan yang berencana memilih PDI-P, besarnya 46,6 persen. Namun, Ganjar juga mendulang suara dari simpatisan partai-partai lain," tulis Litbang Kompas.
Kenaikan suara Ganjar terutama didongkrak oleh pemilih perkotaan. "Pun demikian dengan Anies, sementara pemilih perdesaan juga sedikit naik."
"Adapun Prabowo kehilangan suara cukup signifikan di perkotaan dan perdesaan. Ridwan Kamil cukup menyedot pemilih dari perdesaan meski masih di bawah Ganjar, Prabowo, dan Anies."
Selain itu, Ganjar mendapat dukungan yang semakin luas dari kalangan generasi muda, terutama generasi Z (< 26 tahun) dan generasi Y muda (26-33 tahun).
"Ganjar juga mempertahankan dominasi dukungan dari generasi Baby Boomers (56-74 tahun). Sementara generasi Y madya (34-41 tahun) dan generasi X (42-55 tahun) diperebutkan cukup ketat oleh tiga tokoh papan atas," kata Litbang Kompas.
Ganjar juga disebut menguat signifikan pada kelompok dengan status sosial ekonomi (SSE) atas.
Masih dari survei yang sama, meski elektabilitas Puan Maharani mengalami kenaikan, namun masih jomplang dengan Ganjar.
Elektabilitas Puan Maharani sebagai calon presiden (capres) dalam survei Litbang Kompas berada di angka 1 persen.
Pada survei yang dirilis Juni 2022, elektabilitas Puan sebesar 0,2 persen dan sebelumnya pada survei periode Januari 2022, Ketua DPR RI itu mengantongi angka keterpilihan 0,6 persen.
Survei periodik melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan Litbang Kompas pada 24 September 2022 hingga 7 Oktober 2022. Survei sebelumnya sejak Oktober 2019.
Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak melalui metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia.
Adapun tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error lebih kurang 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.